Senin 25 Jul 2016 21:10 WIB

Penyandang Psikotik Bisa Berdaya Guna untuk Masyarakat

Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana di Rumah Sakit Jiwa
Suasana di Rumah Sakit Jiwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa 3 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Helmiyati Bakri mengatakan para penyandang psikotik atau gangguan jiwa bisa berdaya guna setelah pulih dengan menjalani perawatan.

"Kami sampaikan untuk membuang jauh-jauh stigma negatif tentang psikotik karena di panti kami psikotik yang sudah pulih bisa berdaya guna untuk masyarakat," kata Helmiyati, Jakarta, Senin (25/7).

Penyandang psikotik yang telah dinyatakan pulih akan dikembalikan kepada keluarga dan pihaknya melakukan kunjungan ke rumah keluarga tempat mantan penyandang psikotik itu tinggal untuk memberikan sosialisasi kepada keluarga dan masyarakat sekitar dalam memperlakukan mereka seperti warga normal lainnya.

Helmiyati mengatakan saat ini pihaknya sedang gencar melakukan percepatan reunifikasi kepada keluarga apalagi sebenarnya mereka bisa berdaya guna.

Salah satu eks penyandang gangguan jiwa yang dikunjungi rumahnya adalah bernama Ade Kusnadi (39), warga Desa Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Setelah reunifikasi atau pemulangan kepada keluarga, Ade telah memasuki masa pembinaan lanjut. Saat dikunjungi, Ahad (24/7), Ade tengah sibuk beraktivitas membuat kerajinan layangan di rumahnya.

Pihaknya juga melakukan beberapa kunjungan sebelumnya dan mengamati keluarga dan warga sekitar ikut mendorong kesembuhan Ade. Helmiyati mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi kepada warga di lingkungan sekitar Ade untuk mengubah stigma masyarakat yang menganggap negatif orang yang pernah menyandang psikotik.

"Pada saat home visit (kunjungan rumah), kami melakukan edukasi terhadap keluarga dan warga sekitar bahwa Ade sudah pulih dan bisa berinteraksi dengan mereka," ujarnya.

Menurutnya, penyandang psikotik perlu mendapat dukungan kesembuhan baik dari segi medis berupa obat-obatan maupun segi sosial berupa perhatian dan penerimaan keluarga dan masyarakat. "Yang penting kami sampaikan bahwa psikotik yang kami nyatakan sudah sembuh melalui Instrumen Skrining Psikotik Dinas Sosial (ISPDS) bisa melakukan aktivitas manusia normal. Mereka bisa membantu warga membersihkan masjid, perkantoran, taman, dan sebagainya. Mereka justru rajin-rajin," tuturnya.

Selain itu, Helmiyati mengatakan Ade juga rajin membantu bersih-bersih lingkungan pada saat kerja bakti dan bahkan beberapa kali adzan di Masjid. "Memang harapan kami, warga sana tidak membedakan Ade dengan warga lainnya. Warga bisa melibatkan Ade dalam setiap aktivitas lingkungan karena pada dasarnya Ade sudah mampu berinteraksi dengan warga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement