Sabtu 29 Sep 2018 23:25 WIB

Pengelola Wisata Diharap Siapkan Bagi Pengemudi Bus Wisata

Hal itu guna mendukung terciptanya kenyamanan dan keselamatan saat wisata

Red: Hazliansyah
Bus wisata
Foto: Andrian Saputra / Republika
Bus wisata

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Perhubungan mendorong pengelola wisata menyediakan tempat istirahat yang layak bagi para pengemudi bus pariwisata. Hal itu guna mendukung terciptanya kenyamanan dan keselamatan saat wisata.

"Sudah saatnya kita meng-orangkan pengemudi ini, mereka adalah asetnya perusahaan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiadi usai sosialisasi keselamatan angkutan jalan dan pemeriksaan kelaikan kendaraan angkutan bus pariwisata, Sabtu (29/9).

Budi mengatakan dari obrolan dengan sejumlah pengemudi bus pariwisata yang ada di lokasi wisata Jungleland, mereka mengharapkan adanya tempat peristirahatan yang memadai untuk beristirahat setelah mengantar rombongan penumpang yang berwisata.

Kenyamanan para pengemudi angkutan bus pariwisata selama ini kurang diperhatikan. Mereka beristirahat seadanya saja di dalam bagasi bus, atau di alam terbuka beralaskan tikar dan kardus.

Menurut Budi, beberapa bulan lalu ia juga sudah pernah berdiskusi dengan Kementerian Pariwisata terkait penyediaan tempat peristirahatan bagi para pengendara angkutan bus pariwisata. Pihak Kementerian Pariwisata mendukung usulan tersebut. Walaupun saat ini masih bersifat imbauan, ke depan diharapkan menjadi regulasi bagi pendirian tempat wisata baru untuk menyediakan tempat peristirahatan para awak bus, katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, lanjutnya, juga mendorong upaya ini agar tercipta iklim wisata yang baik, dari sisi angkutan jalan.

"Salah satunya yang kita dorong adalah, bagaimana lokasi wisata berterimakasih kepada pengemudi, sekaligus menyiapkan para pengemudi yang berkeselamatan," katanya.

Dengan fasilitas ini, para pengemudi yang membawa rombongan wisatawan dapat beristirahat dengan baik, sehingga saat kembali sudah dalam keadaan segar jasmani dan rohaninya.

Sebagai contoh, pengemudi bus pariwisata dari Indramayu, yang berangkat dari lokasi sekitar jam lima pagi, sampai di Jakarta pukul 10 siang. Untuk berangkat tepat waktu pengemudi harus bangun jam empat subuh, langsung menuju pool bus. Sehingga jam istirahat mereka belum penuh.

"Untuk itulah di lokasi wisata ini kita minta begitu sampai, pengemudi langsung istirahat, begitu kembali fresh untuk mengatarkan pulang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement