Selasa 01 Jan 2019 13:57 WIB

Muhasabah Republika Wadah Introspeksi Jaga Persatuan Umat

Berbeda pilihan sah-sah saja di tahun politik, tapi masyarakat harus tetap bersatu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membacakan pemenang undian hadiah umroh pada acara Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai Kota Bandung, Senin (31/12)
Foto: Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membacakan pemenang undian hadiah umroh pada acara Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai Kota Bandung, Senin (31/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muhasabah Akhir Tahun, kembali digelar Republika untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan positif di Masjid Pusdai, Senin malam (31/12). Melalui kegiatan ini, Republika ingin melakukan sesuatu kegiatan yang panjang ke depannya. 

"Muhasabah ini wadah untuk intropeksi dan silaturahim umat agar bisa menjaga persatuan," ujar Menurut Direktur Operasional Republika, Arys Hilman Nugraha,saat memberikan sambutan dihadapan ribuan jamaah yang memadati Masjid Pusdai.

Arys mengatakan, berbeda pilihan mungikin sah-sah saja di tahun politik ini.  Tapi, masyarakat harus tetap bersatu. "Dalam berbagai kegiatan yang kami gelar, kami ingin mengajak masyarakat untuk terus melakukan kebaikan," katanya.

Arys menilai, yang paling jauh dari dunia ini bukan lah bulan, matahari maupun bintang. Namun, hal yang paling jauh dari diri kita adalah masa lalu. Oleh karena itu, kita berkumpul untuk renungan masa lalu. Yakni, dengan mengisi malam pergantian tahun ini dengan tidqk berkumpul di jalan raya dan menyalakan kembang api. Tapi, terus membaca tahmid dan tahlil di masjid.

"Detik menit, jam berlalu. Tahun berganti tanpa bisa dicegah kita hadir berzikir mengingat Allah dan menimbang-nimbang yang telah dilakukan," katanya.

Jamaah yang hadir di acara muhasabah, kata dia, mengikuti kegiatan ini bukan hanya untuk mengoreksi masa lalu. Tapi, hadir di sini karena tak ingin menyia-nyiakan waktu dan ingin tahun depan bisa beruntung.

"Kita berharap tak akan jadi orang merugi dengan amal di hari esok tak lebih baik dari hari ini. Tapi kita ingin jadi bagian dari orang-orang yang beruntung yang amalnya lebih baik," katanya.

Apalagi, kata dia, Indonesia saat ini ada banyak cobaan. Belum lama ini, terjadi Tsunami di Selat Sunda, banjir dan longsor. "Kita tak bisa menolak hal itu di hari esok. Tapi dengan muhasabah kita akan melewatinya lebih baik," katanya.

Acara muhasabah di Pusdai ini, kata dia, telah digelar untuk yang ke-9 kalinya. Republika pun, menggelar kegiatan serupa di berbagai daerah. Semua kegiatannya, akan diisi oleh kegiatan bermanfaat. Misalnya, ada donor darah, pelatihan junalistik milenial muslim, pelayanan kesehatan, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement