Senin 17 Feb 2020 08:17 WIB

Bocah Terseret Arus di Saluran Air Cakung

Petugas Damkar Jakarta Timur melanjutkan pencarian bocah yang terseret arus kemarin.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Terseret Arus. Seorang bocah yang dilaporkan hilang terseret arus di Jakarta Timur.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Terseret Arus. Seorang bocah yang dilaporkan hilang terseret arus di Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Timur kembali melanjutkan pencarian dengan menyisir saluran air di Jalan Waru Doyong Jatinegara, Cakung, Senin (17/2) pagi. Mereka mencari seorang bocah yang dilaporkan hilang terseret arus.

"Pagi ini pencarian berlanjut," kata Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman di Jakarta.

Baca Juga

Bocah yang hilang dilaporkan berusia sekitar empat tahun warga Jalan Waru Doyong RT012 RW08, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung. Gatot mengatakan, laporan kejadian itu diterima pihaknya pada Ahad (16/2) pukul 19.25 WIB.

Saat itu, ayah korban sedang asik bertukar obrolan dengan rekannya di dekat jembatan penyeberangan saluran air di Jalan Waru Doyong. "Ketika bapaknya sedang ngobrol dengan kawannya, anak tersebut lari-lari di pinggir jembatan dan terjatuh ke saluran air yang cukup deras," katanya.

Sejak laporan diterima, kata Gatot, sebanyak dua unit tim penyelamat sudah bekerja menyisir sepanjang saluran air Jalan Waru, namun hingga dini hari belum ditemukan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement