Ahad 22 Nov 2020 00:26 WIB

Kasus Covid-19 di Jepang Tembus Rekor

Kasus Covid-19 di Jepang tembus rekor untuk ketiga kalinya berturut

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Orang-orang muda yang mengenakan topeng pelindung berjalan di persimpangan jalan di Shibuya, dekat department store mode Shibuya 109, di Tokyo, Jepang, 03 Agustus 2020. Pemerintah Metropolitan Tokyo mengumumkan pada 03 Agustus 2020 258 kasus baru yang dikonfirmasi tentang penyakit coronavirus (COVID- 19). Ini adalah hari ketujuh berturut-turut menandai lebih dari 200 kasus terdaftar per hari. Jumlah total orang yang terinfeksi di Jepang telah melebihi 40.000. Menurut laporan, 170 dari 258 orang yang terinfeksi adalah orang berusia 20-an dan 30-an.
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Orang-orang muda yang mengenakan topeng pelindung berjalan di persimpangan jalan di Shibuya, dekat department store mode Shibuya 109, di Tokyo, Jepang, 03 Agustus 2020. Pemerintah Metropolitan Tokyo mengumumkan pada 03 Agustus 2020 258 kasus baru yang dikonfirmasi tentang penyakit coronavirus (COVID- 19). Ini adalah hari ketujuh berturut-turut menandai lebih dari 200 kasus terdaftar per hari. Jumlah total orang yang terinfeksi di Jepang telah melebihi 40.000. Menurut laporan, 170 dari 258 orang yang terinfeksi adalah orang berusia 20-an dan 30-an.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menahan kampanye pariwisata 'GoTo' yang mendorong masyarakat untuk bepergian dan makan di luar setelah jumlah kasus positif virus corona Sabtu (21/11) tembus rekor untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan keputusan panel pemerintah mengenai langkah mengatasi pandemi virus corona. Ia menekankan perlunya tindakan 'yang sangat hati-hati'.

Suga mengatakan kebijakan yang memberikan diskon pada wisatawan tidak lagi berlaku dengan angka kasus infeksi yang tinggi. Diskon makan di luar juga akan diakhiri sementara waktu.

Jepang tidak pernah menerapkan karantina nasional total dan jumlah kasus kematian terkait virus corona di Negeri Sakura masih di bawah 2.000. Namun, kekhawatiran semakin meningkat saat angka kasus positif dalam tiga hari terus menembus rekor. Sementara pada Senin (23/11) mendatang Jepang juga akan mengadakan hari libur nasional. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 135)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement