Jumat 04 Jun 2021 17:05 WIB

Vaksin Moderna Secara Keliru Diberikan pada Remaja 16 Tahun

Vaksin Covid Moderna di Singapura baru diizinkan untuk usia 18 tahun ke atas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Covid-19 buatan Moderna. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ
Vaksin Covid-19 buatan Moderna. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Singapura mengatakan petugas salah memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 Modern kepada seorang anak laki-laki berusia 16 tahun pada Kamis (3/6). Vaksin tersebut diberikan di pusat vaksinasi Kolam Ayer Community Club.

Vaksin Covid-19 Moderna saat ini diizinkan untuk digunakan di Singapura bagi orang berusia 18 tahun ke atas. Pusat vaksinasi di Kolam Ayer Community Club dijalankan oleh Minmed.

Baca Juga

"Berdasarkan penyelidikan, kami menemukan bahwa tanggal lahir individu telah dimasukkan secara keliru ketika mengisi data untuk vaksinasi setelah menerima tautan pendaftaran," kata kementerian itu dalam siaran pers bersama dilansir Channel News Asia, Jumat (4/6).

"Kesalahan memasukkan tanggal lahir mengakibatkan usia remaja itu terdaftar di atas 18 tahun sehingga memungkinkan untuk mendapatkan suntikan vaksin di pusat vaksinasi Moderna. Staf pusat vaksinasi gagal memverifikasi usianya saat pendaftaran," kata pernyataan kementerian.

Kesalahan ditemukan selama periode pengamatan pasca-vaksinasi, ketika anggota staf pusat vaksinasi mengidentifikasi bahwa bocah itu berusia di bawah 18 tahun. Dia ditempatkan di bawah waktu pengamatan yang lebih lama yaitu 50 menit sebagai tindakan pencegahan tambahan. Setelah dilakukan pengamatan, remaja itu dalam keadaan sehat.

Sejauh ini, Singapura hanya mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Singapura menyebut keamanan mereka yang menerima vaksinasi adalah prioritas utama. Kementerian menambahkan bahwa mereka menganggap serius insiden tersebut.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kecemasan yang ditimbulkan dan telah menghubungi orang tua remaja untuk menjelaskan situasinya," ujar pernyataan bersama kementerian kesehatan dan kementerian pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement