Sabtu 21 Aug 2021 13:54 WIB

Tokoh Politik Malaysia Sambut Ismail Sabri Yaakob Sebagai PM

Para pemimpin partai dan tokoh politik beri dukungan atas terpilihnya Ismail Sabri

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Mantan Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob melambai kepada media saat dia pergi setelah bertemu dengan Raja di istana nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 19 Agustus 2021.
Foto: AP/Paul White
Mantan Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob melambai kepada media saat dia pergi setelah bertemu dengan Raja di istana nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 19 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pemimpin lintas politik memberikan selamat atas terpilihnya Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia baru pada Jumat (20/8). Mereka menyambut baik terpilihnya mantan wakil perdana menteri ini usai Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya.

Dikutip dari Bernama, para pemimpin partai dan tokoh politik memberikan dukungan atas terpilihnya Ismail sebagai PM ke-9. Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamid menyampaikan selamat melalui akun Facebooknya. Presiden Kongres India Malaysia (MIC) Tan Sri V. Vigneswaran pun menyampaikan hal serupa.

Baca Juga

Presiden Majlis AIDS Malaysia (MAC) Wee Ka Siong menyambut baik penunjukan Ismail. Dia berharap PM baru dapat melanjutkan upaya penanganan pandemi Covid-19 untuk memastikan kepentingan dan keamanan bagi rakyat Malaysia.

Sedangkan Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang menyatakan partainya menyambut persetujuan dari Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan mengapresiasi parlemen atas penunjukan tersebut. "PAS Menghimbau kepada seluruh pimpinan dan masyarakat untuk menghormati keputusan Yang di-Pertuan Agong yang mengizinkan pemerintah melanjutkan upaya penanganan Covid-19, menghidupkan kembali perekonomian, dan mempercepat persatuan di tanah air," ujarnya.

Selain itu, Menteri Besar Johor Hasni Mohammad meyakini Ismail dapat melanjutkan upaya untuk membangun Malaysia yang lebih kuat. "Saya menghimbau kepada seluruh pimpinan baik pemerintah maupun di oposisi untuk terus fokus pada upaya penanganan pandemi Covid-19," ujarnya.

Meski mendapatkan dukungan suara mayoritas dari parlemen dengan 114 suara dari 222 anggota, beberapa pihak menilai penunjukan ini tidak tepat. Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu menyayangkan para pemimpin yang dipilih rakyat pada pemilu Mei 2018 tidak beri mandat yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement