REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- CEO Inter Milan Beppe Marotta mengatakan di masa depan bisa mencegah kepergian pemain besar-besaran. Pernyataan tersebut sebuah bentuk meyakinkan penggemar bahwa daya saing tim akan tetap terjamin.

Nerazzuri mengalami kesulitan keuangan sehingga harus kehilangan dua bintang besarnya pada musim panas. Romelu Lukaku dan pelatih Antonio Conte dalah korban dari krisis finansial tersebut. Kendati demikian, Inter masih tak terkalahkan di Serie A di bawah asuhan Simone Inzaghi.

Performa apik di Serie A berbanding terbalik dengan di Liga Champions. Mereka hanya meraih satu poin dan duduk di posisi ketiga.  Marotta pun merespons perbedaan hasil di Serie A dan Liga Champions.

“Perbedaan antara Serie A dan Liga Champions adalah yang kedua adalah kompetisi di mana Anda harus berada dalam kondisi terbaik,” kata Marotta di Festival dello Sport di Trento, dilansir dari Football Italia, Sabtu (9/10).

Menurut Marotta tim terbaik tak selalu menang di Liga Champions. Sedangkan yang terkuat akan menang di Liga. Sejauh ini, penampilan Inter di Serie A masih bagus di bawah asuhan Inzaghi. Mereka duduk di posisi ketiga klasemen dengan mengemas 17 poin hasil dari lima kemenangan dan dua hasil imbang.

Sang juara bertahan terpaut empat poin dari pemuncak klasemen Napoli. Di Liga Champions mereka tampil di bawah performa. Pada laga pembuka, mereka kalah di kandang dari Real Madrid. Adapun laga kedua bermain imbang melawan Shakhtar Donetsk.

Pada musim panas, Inter mendatangkan pemain baru yaitu Edin Dzeko, Joaquin Correa dan Hakan Calhanoglu. Ketiga pemain tersebut sejauh ini tampil mengesankan di awal kebersamaannya di Gieuseppe Meazza.