Selasa 23 Nov 2021 10:43 WIB

Nataru, Ridwan Kamil Minta Masyarakat tak Liburan Jarak Jauh

Data tahun lalu menyebutkan ada kenaikan kasus Covid-19 akibat libur Nataru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Halte Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Halte Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada semua masyarakat Jabar untuk tidak melakukan liburan jarak jauh saat momentum Hari Raya Natal 2021 dan Perayaan Tahun Baru (Nataru) 2022. Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun ini.

"Saya mengimbau warga Jabar dari sekarang tidak usah melakukan liburan jarak jauh saat Natal dan Tahun Baru," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menjadi Inspektur Upacara Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana di Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (23/11).

Baca Juga

Emil menyarankan, kalau pun nanti ingin berlibur saat momentum Natal dan Tahun Baru maka lakukan liburan tersebut di lingkungan setempat saja. "Nanti cari berliburnya yang tidak massal yaitu di tanggal-tanggal bukan libur umum," katanya.

Menurut Emil, berdasarkan analisis statistik yang dilakukan epidemiologi bahwa di tahun lalu itu ada kenaikan Covid-19 yang tinggi pada saat pergerakan Natal dan Tahun Baru.

"Nah, untuk tidak mengulangi dan mempertahankan sebuah situasi yang nyaman ini, kita tidak mau kecolongan," katanya.

Ridwan Kamil pun menegaskan, ia mendukung rencana pemerintah pusat yang akan menerapkan PPKM Level 3 saat momentum libur Natal dan Tahun Baru nanti. "Saya sangat memahami dan mendukung rencana PPKM Level 3 selama Nataru itu. Saya kira ini adalah momentum kita menyesuaikan diri selama Covid-nya betul-betul diproklamirkan selesai," katanya.

Menurutnya, jika warga bisa mematuhi aturan PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru, maka ia optimistis tahun depan bisa menjalani aktivitas secara normal. "Dan kalau berhasil, kita melewati Nataru tanpa kenaikan kasus signifikan. Artinya 2022 itu Insya Allah kita bisa hidup normal, berkegiatan lagi mau pengajian, konser itu bisa lebih maksimal," paparnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al-Baqarah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement