Rabu 19 Jan 2022 03:20 WIB

Keluarga Pekerja Migran Hilang Kontak Selama 17 Tahun

Keluarganya berharap ada bantuan pemerintah untuk menemukan dan memulangkan Yuli.

Red: Andi Nur Aminah
Pekerja migran ada hilang kontak dengan keluarganya selama 17 tahun (ilustrasi)
Foto: Republika
Pekerja migran ada hilang kontak dengan keluarganya selama 17 tahun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Keluarga Pekerja Migran Indonesia asal Cianjur, Jawa Barat, kehilangan kontak dengan Yuli Budiarti (45) selama 17 tahun. Yuli bekerja di Hongkong. Keluarganya berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk menemukan Yuli untuk dipulangkan ke Indonesia.

"Ibu saya berangkat tahun 2005, melalui perusahaan penyalur tenaga kerja di Jakarta, setelah tujuh bulan bekerja, tidak pernah memberikan kabar. Waktu itu, umur saya baru empat tahun, saya tahu dari nenek kalau ibu bekerja di Hongkong," kata anak kandung pekerja migran Mutia Angelia (21) di Cianjur Selasa.

Baca Juga

Selama belasan tahun, ungkap Mutia, dia dan suaminya berusaha mencari keberadaan ibunya yang diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga di negara tersebut. Namun hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil sehingga pihaknya meminta bantuan ke Kantor Astakira Pembaharuan Cianjur. "Kami berharap dapat segera mengetahui keberadaan ibu dan segera dipulangkan ke Cianjur. Kami juga mencoba mencari di media sosial, perusahaan jasa yang memberangkatkan sampai pihak sponsor, namun belum ada titik terang," katanya.

Karena itu, pihaknya mendatangi Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan Cianjur. Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait pekerja migran asal Cianjur, yang hilang kontak selama 17 tahun dari anak kandungnya, dan pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Cianjur dan instansi terkait di pusat. 

"Kami akan berupaya untuk menemukan Yuli yang terakhir diketahui bekerja di Hongkong. Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, hingga kementerian untuk menemukan keberadaannya," katanya.

Selama ini, tambah dia, pihaknya banyak mendapat laporan yang sama, bahkan lebih lama dari keluarga Yuli. Pihaknya berharap dengan kordinasi lintas sektoral hingga kedutaan dapat menemukan titik terang keberadaan pekerja migran tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement