Kamis 07 Apr 2022 17:22 WIB

Ridwan Kamil: Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Dipamerkan di G20

Pengoperasian awal kereta cepat akan dilakukan pada Juni 2023.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (11/2/2022). Anggaran proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut membengkak dari Rp85 triliun menjadi Rp113,9 triliun yang salah satu penyebabnya adalah masalah teknis konstruksi seperti gangguan dari faktor geologi dan clayshale yang sempat terjadi di Tunnel 2 yang mempengaruhi tahap pengerjaan.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (11/2/2022). Anggaran proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut membengkak dari Rp85 triliun menjadi Rp113,9 triliun yang salah satu penyebabnya adalah masalah teknis konstruksi seperti gangguan dari faktor geologi dan clayshale yang sempat terjadi di Tunnel 2 yang mempengaruhi tahap pengerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memamerkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada perhelatan G20. Ridwan Kamil mengaku akan memamerkan KCJB di G20 karena progres pembangunan sudah mencapai 80 persen.

Rencananya, kata ia, uji coba pertama akan dilakukan dalam gelaran G20 pada November 2022 mendatang. "Pada perhelatan G20 Kereta Cepat Jakarta Bandung akan bereksperimen memulai uji coba pengoperasian sehingga menimbulkan semangat bahwa semua sesuai proses," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Emil menilai, hingga saat ini pembangunan kereta api cepat terus berjalan. Pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga menyatakan bahwa proses uji coba akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat pada tahun depan.

Selain itu, kata dia, KCIC juga telah menyepakati bahwa pengoperasian awal akan dilakukan pada Juni 2023. Penumpang pertama sudah bisa menggunakan kereta tersebut. "Kalau November 2022 warga Jabar bisa melihat kereta api cepat terlihat di lapangan bolak balik di atas rel dan akan dipamerkan di G20," katanya.

Dengan sudah adanya progres terbaru, kata Emil, beberapa daerah yang terdampak proses pembangunan KCJB harus turut serta membantu mencari investor. Sebab, KCJB sendiri menjadi sebuah langkah untuk memajukan daerah khususnya di Bandung Raya.

"Tolong dicatat, kereta api cepat kami fungsinya ada dua, satu alat transportasi, ke dua alat pertumbuhan wilayah. Ada stasiun akan tumbuh perkembangan di situ, sehingga masyarakat bisa tinggal di Walini, di Tegalluar nah opsi itu menjadi mungkin," paparnya.

Sementara menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana S Riyadi, progres KCJB saat ini sudah 80 persen. Tunnel-tunnel sudah hampir selesai terpasang. "Jadi tinggal menyelesaikan errection girder box, Jadi saat ini sudah melintasi kilometer 145, ke arah Tegalluar Cileunyi. Dan itu memang kemarin agak lama di bawahnya ada jalan tol, sehingga kita harus hati-hati," kata Dwiyana.

Setelah pemasangan errection girder box selesai, kata Dwiyana, proses pembangunan menuju selsai karena tinggal memasang rel untuk kereta dapat melaju dengan baik. Pemasangannya, berbeda dengan cara konvensional.  "Pemasangan rell akan menggunakan teknologi dam memakai mesin, jadi lebih cepat ga seperti KA biasa," katanya. N Arie Lukihardianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement