Jumat 08 Jul 2022 19:25 WIB

Abe Ditembak Mati, Putin: Penjahat Telah Merenggut Nyawa Negarawan Terkemuka

Putin menilai kegemilangan Abe dalam memimpin akan selalu dikenang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 ARSIP - Perdana Menteri baru Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers pertamanya di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo Rabu, 26 Desember 2012. Mantan Perdana Menteri Jepang Abe, seorang tokoh konservatif yang memecah belah dan salah satu tokoh paling kuat dan berkuasa di negaranya. tokoh berpengaruh, telah meninggal setelah ditembak saat pidato kampanye Jumat, 8 Juli 2022, di Jepang barat, kata pejabat rumah sakit.
Foto: AP/Shizuo Kambayashi, File
ARSIP - Perdana Menteri baru Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers pertamanya di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo Rabu, 26 Desember 2012. Mantan Perdana Menteri Jepang Abe, seorang tokoh konservatif yang memecah belah dan salah satu tokoh paling kuat dan berkuasa di negaranya. tokoh berpengaruh, telah meninggal setelah ditembak saat pidato kampanye Jumat, 8 Juli 2022, di Jepang barat, kata pejabat rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe akibat ditembak saat sedang berkampanye di Kota Nara, Jumat (8/7/2022). Putin menganggap Abe negarawan terkemuka.

“Seorang penjahat telah merenggut nyawa seorang negarawan terkemuka yang memimpin Pemerintah Jepang dalam jangka waktu lama dan melakukan banyak hal untuk meningkatkan hubungan baik bertetangga antara negara kami,” kata Putin dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs resmi Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Putin mengungkapkan, dia menjaga kontak rutin dengan Abe. Dia menilai, kegemilangan Abe sebagai seorang pemimpin akan dikenang orang-orang yang mengenalnya. “Saya berharap Anda dan keluarga Anda diberi kekuatan serta keberanian dalam menghadapi kehilangan yang menyakitkan dan tidak dapat ditebus ini,” ucap Putin.

Pertemuan terakhir Putin dengan Abe terjadi pada musim gugur 2019. Sementara percakapan telepon resmi terakhir antara kedua pemimpin itu terjadi pada 31 Agustus 2020. Abe tewas ditembak saat tengah berpidato di sebuah acara kampanye di kota Nara. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong.

Insiden penembakan terhadap Abe terjadi sekitar pukul 11:30 waktu setempat. Dia ditembak dari arah belakang. Menurut keterangan beberapa saksi di lokasi kejadian dan video yang viral di media sosial, pelaku melepaskan dua kali tembakan.

TBS Television melaporkan, Abe tertembak di bagian dada sebelah kiri dan tampaknya juga di leher. Abe tersungkur setelah penembakan dan dievakuasi ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter atau ambulans udara dalam keadaan kritis.

Menurut seorang dokter yang menanganinya, Abe kehabisan darah akibat dua luka dalam yang dialaminya. Dia sudah tak menunjukkan tanda-tanda vital ketika tiba di rumah sakit. Abe akhirnya dilaporkan meninggal sekitar pukul 17:03 waktu setempat.

Sementara itu, pelaku penembakan segera disergap personel polisi sesaat setelah melepaskan tembakan ke arah Abe. Pelaku teridentifikasi bernama Tetsuya Yamagami, pria berusia 41 tahun. Polisi turut mengamankan senjata seperti shotgun rakitan yang digunakan Yamagami.

Menurut laporan Fuji TV, Yamagami adalah penduduk Nara. Dia merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang juga dikenal sebagai Angkatan Laut Jepang. Fuji TV mengonfirmasi bahwa senjata yang digunakan Yamagami adalah rakitan.

NHK, dalam laporannya mengungkapkan, kepada tim penyidik Yamagami mengakui bahwa dia tidak senang dengan Abe. Saat melakukan aksinya, Yamagami memang berniat membunuh mantan perdana menteri Jepang dua periode, yakni pada 2012-2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement