Jumat 30 Sep 2022 20:54 WIB

BMKG Nilai Padang Paling Siap Hadapi Gempa

Dalam hadapi bencana, yang terpenting adalah manusia atau SDM yang peduli.

Red: Ani Nursalikah
Sejumlah siswa SMA duduk di luar gedung sekolah dan bersiap pulang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Sejumlah sekolah di Padang memulangkan siswanya akibat gempa bumi bermagnitudo 6,2 SR yang mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB. BMKG Nilai Padang Paling Siap Hadapi Gempa
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah siswa SMA duduk di luar gedung sekolah dan bersiap pulang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Sejumlah sekolah di Padang memulangkan siswanya akibat gempa bumi bermagnitudo 6,2 SR yang mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB. BMKG Nilai Padang Paling Siap Hadapi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai Kota Padang, Sumatra Selatan termasuk daerah yang paling siap menghadapi bencana gempa dan tsunami karena persiapan terhadap mitigasi bencana terbilang cukup baik.

"Padang paling siap dibanding kota lainnya di Indonesia kalau seandainya terjadi gempa dan tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana dan Tsunami Ready Community, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga

Menurutnya, salah satu indikator kesiapan tersebut bisa dilihat dari perhatian pemerintah daerah dan kepedulian warga terhadap gempa dan tsunami. "Bahkan di Padang terdapat komunitas siaga tsunami (Kogami) yang telah terbentuk. Ini menandakan adanya kekompakan dan kepedulian dari warga," kata dia.

Ia menyampaikan dalam menghadapi bencana, tidak serta merta diperlukan infrastruktur. Akan tetapi yang terpenting adalah manusia atau SDM yang peduli.

Ia berharap agar kesiapsiagaan personel di Padang terus terjaga setiap saat dalam menghadapi bencana. "Jangan sampai nantinya ketika dikirim peringatan dini oleh BMKG, justru tidak cepat tanggap karena tidak ada personel yang menjaga," katanya.

Dwikorita memaparkan, berdasarkan kajian pakar gempa dan tsunami, terdapat energi yang belum keluar dari sebelah Barat wilayah Indonesia tepatnya di Siberut. "Apabila energi ini keluar diperkirakan akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitudo hingga 8,9," ujarnya.

Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan, ada dua kelurahan di Padang yang diajukan ke Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (Unesco) untuk menjadi Komunitas Siaga Tsunami atau Tsunami Ready Community.

Dua kelurahan yang terpilih di Kota Padang itu, yakni Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, dan Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara. Menurutnya, Padang rawan bencana mulai dari banjir, gempa hingga tsunami, maka dari itu dua daerah tersebut diajukan untuk menjadi Tsunami Ready Community.

Ia mengatakan mengacu kepada perkiraan para pakar soal potensi gempa ia bersama organisasi perangkat daerah beserta masyarakat terus melakukan antisipasi dampak gempa dan tsunami demi menyelamatkan jutaan jiwa.

"Pada Program Tsunami Ready Community, masyarakat diposisikan sebagai subjek kesiapsiagaan, bukan lagi sebagai objek. Saya berharap dua kelurahan di Kota Padang segera mendapatkan sertifikat pengakuan sebagai Komunitas Siaga Bencana dari Unesco dan masyarakat selalu siap siaga dalam menghadapi ancaman bencana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement