Kamis 13 Oct 2022 00:47 WIB

Survei Polstat: Kinerja Anies Atasi Kemacetan Belum Memuaskan

Polstat rilis hasil survei terkait kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Kemacetan Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kemacetan Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Political Statistics (Polstat) merilis hasil survei terbaru mereka tentang pendapat masyarakat Jakarta terhadap kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI 2017-2022. Salah satu hasil survei Polstat menyatakan, Anies gagal dalam masalah banjir dan kemacetan selama lima tahun memimpin DKI.

Peneliti Senior Polstat, Apna Permana mengatakan topik yang diangkat dalam survei Polstat kali ini adalah mengenai kinerja Anies Baswedan dalam berbagai bidang. Hasilnya, dalam dua bidang yang sangat vital yakni kemacetan lalu lintas dan penanganan banjir, Anies dinilai gagal oleh mayoritas publik DKI.

Baca Juga

"Dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, warga DKI atau 74,3 persen responden mengaku tidak atau kurang puas. Sedangkan mengenai kinerja Gubernur Anies dalam penanganan banjir, sebanyak 48,5 persen responden menyatakan tidak/kurang puas," kata Apna, Rabu (12/10/2022).

Berdasarkan hasil survei Polstat juga, Anies Baswedan dinilai publik berkinerja buruk dalam dua bidang lainnya. Yakni penanganan kriminalitas dan masalah gelandangan (orang terlantar). Di bidang penanganan kriminalitas (gangguan keamanan) terdapat 44,8 persen responden yang mengaku puas terhadap kinerja Gubernur Anies.

Di luar bidang kriminalitas, masalah gelandangan, kemacetan, dan penganan banjir secara umum warga DKI mengaku puas terhadap kinerja Gubernur Anies, yang akan mengakhiri masa jabatannya 16 Oktober 2022. Sebanyak 56,2 persen responden mengaku kondisi Jakarta lebih baik semenjak Anies memimpin Jakarta dibandingkan kondisi pada periode sebelumnya.

Selain kinerja dalam berbagai bidang, Polstat juga menanyakan kepada responden apa saja kekurangan dan kelebihan Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta. "Hasilnya, sebanyak 24,7 persen responden menyatakan bahwa kelemahan Anies selama memimpin DKI Jakarta adalah kurang tegas," jelas.

Kemudian 16,2 persen responden menyebut banyak program pembangunan yang tidak tepat sasaran dan 15,2 persen responden menilai Anies kurang merakyat (jarang terjun ke masyarakat). Sementara itu bagian terbesar responden atau 43,9 persen tidak dapat memberikan penilaian alias tidak tahu.

Kendati demikian, bagian terbesar warga DKI menilai Anies Baswedan telah menunaikan janji-janjinya selama kampanye pilgub lima tahun lalu. Namun masih terdapat 31,2 persen responden yang menganggap Anies belum menunaikan sebagian besar janji-janjinya.

"Sebab itu masih banyak diantara mereka yang mengharapkan Anies maju lagi dalam Pilgub DKI 2024 untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum tertuntaskan, dan bukan mempersiapkan diri menjadi calon presiden," imbuhnya.

Survei Polstat kali ini dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan 9 Oktober 2022 di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari lima kotamadya dan satu kabupaten. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Jakarta yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP DKI.

Jumlah sampel sebesar 830 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner. Ketika Polstat menanyakan kepada responden, siapa yang akan dipilih jika pemilihan gubernur DKI dilaksanakan saat ini, sebanyak 40,5 persen responden mengaku akan memilih Anies Baswedan.

Kemudian 19,1 persen responden memilih Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), lalu 10,5 persen memilih Tri Risma Harini (Mensos), disusul Agus Harimurti Yudhoyono (7,6 persen), Ahmad Sahroni (5,7 persen), Gibran Rakabuming Raka (3,5 persen), Emil Dardak (3,3 persen), Airin Rachmi Diany (1,1 persen), dan A. Riza Patria (0,5 persen).

Data tersebut menegaskan bahwa bagian terbesar warga Jakarta menginginkan Anies melanjutkan tugas sebagai Gubernur DKI satu periode lagi dan tidak berhenti di tengah jalan ketika masih banyak masalah yang belum terselesaikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement