Senin 07 Nov 2022 15:10 WIB

Pemerintah Kanada Depak 3 Perusahaan Tambang China, Ini Alasannya

Kanada memulai aturan pelarangan tambang mineral langka dikuasai perusahaan asing

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertambangan (ilustrasi). Tiga perusahaan China telah diperintahkan untuk menjual aset pertambangan litium di Kanada. Pemerintah Kanada telah memberlakukan batasan pada keterlibatan asing dalam memasok 'mineral penting' yang digunakan dalam baterai dan produk teknologi tinggi.
Foto: Antara Foto
Pertambangan (ilustrasi). Tiga perusahaan China telah diperintahkan untuk menjual aset pertambangan litium di Kanada. Pemerintah Kanada telah memberlakukan batasan pada keterlibatan asing dalam memasok 'mineral penting' yang digunakan dalam baterai dan produk teknologi tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Tiga perusahaan China telah diperintahkan untuk menjual aset pertambangan litium di Kanada. Pemerintah Kanada telah memberlakukan batasan pada keterlibatan asing dalam memasok 'mineral penting' yang digunakan dalam baterai dan produk teknologi tinggi.

Menteri Inovasi Kanada, Francois-Philippe Champagne pekan lalu mengumumkan pembatasan keterlibatan perusahaan milik negara asing dalam memproduksi mineral langka dan penting. Dia mengatakan investasi dalam ukuran apa pun hanya akan disetujui dalam batas yang tertentu.

"Kanada menyambut baik investasi asing tetapi akan bertindak tegas ketika investasi mengancam keamanan nasional kami dan rantai pasokan mineral penting kami," kata Champagne dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah China mengkritik perintah tersebut sebagai pelanggaran prinsip pasar dan meminta Kanada untuk membatalkan keputusannya. Juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian mengatakan Kanada memang memperluas konsep keamanan nasional namun menghambat investasi dan kerja sama perdagangan antara perusahaan China dan Kanada.

"Kami mendesak Kanada untuk menghentikan penindasan yang tidak semestinya terhadap perusahaan China dan menyediakan lingkungan yang adil dan tidak diskriminatif," katanya dikutip Autoblog.

Peraturan ini muncul di tengah ketegangan antara Barat dan China yang meningkat atas kendali sumber lithium, tanah jarang, kadmium dan mineral lain yang digunakan dalam ponsel, turbin angin, sel surya, mobil listrik dan teknologi baru lainnya. Perusahaan tambah asal China telah berinvestasi dalam produksi di Afrika, Amerika Latin, Kanada, dan sejumlah tempat lainnya.

Ekspansi penambangan ini dilakukan karena Partai Komunis China terus mendorong pengembangan mobil listrik, energi bersih, dan industri teknologi lainnya.

Pemerintah Barat menginginkan rantai pasokan industri dikendalikan oleh sekutu, menyusul serangan Rusia ke Ukraina yang mengganggu pasar minyak dan gas global. Ketegangan dengan China, yang merupakan sekutu Rusia, yang juga menghasilkan sebagian besar logam tanah jarang di dunia.

Sinomine (Hong Kong) Rare Metals Resources diperintahkan untuk menjual sahamnya di Power Metals Corp., yang berbasis di Vancouver. Mereka memiliki proyek eksplorasi untuk lithium, cesium dan tantalum di Ontario utara.

Chengze Lithium International Ltd. juga diharuskan untuk melepaskan kepentingannya di Lithium Chile Inc., sebuah perusahaan di Calgary dengan proyek lithium yang sedang berlangsung di Chili. Zangge Mining Investment diperintahkan untuk menjual sahamnya di Ultra Lithium Inc. di Vancouver, yang memiliki proyek lithium dan emas di Kanada dan Argentina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement