Kebiasaan Makan yang Dipercaya Bisa Memperpanjang Umur
Salah satu faktor yang dapat memperpanjang hidup adalah menjaga berat badan sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Seirkat (AS), angka harapan hidup saat ini di negara tersebut adalah 77 tahun. Dibandingkan dengan negara lain, khususnya yang tinggal di Zona Biru, orang Amerika tidak berumur panjang. Misalnya, menurut Bank Dunia, harapan hidup di Jepang adalah 85 tahun.
Salah satu faktor utama yang dapat memperpanjang hidup adalah menjaga berat badan sehat. Menurut sebuah studi 2017, menjaga berat badan dapat memperpanjang hidup Anda hingga tujuh tahun. Itu secara langsung dipengaruhi oleh pola makan yang Anda pilih.
Ahli gizi terdaftar dan juru bicara media nasional untuk Akademi Nutrisi dan Diet, Roxana Ehsani, mengatakan orang mungkin tidak menyadari betapa kuatnya makanan sebenarnya. "Makanan mengandung nutrisi yang secara langsung memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan, dan memengaruhi semua proses dan sistem tubuh, seperti sistem kekebalan, otak, otot, sistem kardiovaskular, dan organ dalam," kata dia dilansir Eat This, Not That, Kamis (12/5/2022).
Dia mengatakan, makan dengan baik dapat membantu menangkal dan mengurangi risiko mengembangkan kondisi kronis atau penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi, bahkan kanker tertentu. Makanan yang Anda makan juga bisa memengaruhi berat badan.
Salah satu kebiasaan yang membuat orang berumur panjang dan tetap ideal adalah mengonsumsi berbagai makanan nabati. "Secara khusus, cobalah untuk mengonsumsi lebih banyak pilihan protein nabati seperti polong-polongan, lentil, kacang-kacangan, dan biji-bijian," ujar Ehsani.
Pilihan protein nabati ini tidak hanya merupakan sumber protein vegetarian atau ramah vegan yang bagus, tetapi juga mengandung serat makanan, yang meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan dan meningkatkan bakteri usus yang sehat. Para peneliti menemukan bahwa seiring bertambahnya usia, keragaman usus menurun, yang menempatkan seseorang pada risiko lebih besar untuk kondisi kesehatan kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit iritasi usus.
Salah satu cara menjaga usus beragam dan seimbang adalah berusaha makan keragaman makanan nabati setiap hari. "Anda tidak perlu menghindari daging, tetapi mengganti satu atau dua kali seminggu dengan pilihan protein nabati, dapat membantu mendapatkan poin umur panjang," kata dia.
Selain itu, daging merah dan daging olahan seperti sosis dan daging deli mengandung lemak jenuh yang tinggi yang bersifat proinflamasi. Makanan itu dapat menyebabkan penumpukan plak, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan neurodegeneratif. Cobalah untuk menukar daging merah dengan potongan protein tanpa lemak dan pilihan protein nabati.
Dia juga merekomendasikan Anda untuk memasukkan sumber protein nabati ke dalam waktu camilan juga. Misalnya membuat saus berbahan dasar kacang seperti hummus tidak hanya menggunakan buncis, tetapi menggunakan kacang putih, kacang hitam, kacang fava, atau lentil (sebenarnya semua jenis kacang-kacangan bisa digunakan). Sajikan dengan berbagai sayuran yang berbeda.
"Atau buat mangkuk biji-bijian nabati yang lezat menggunakan bulgur, buncis, pistachio, mentimun persia, tomat, bawang merah, peterseli, daun mint, dan minyak zaitun,” kata Ehsani.