Atur Pola Tidur Saat Puasa, Ahli Gizi: Biasakan Tidur Satu Jam Lebih Awal

Anda disarankan untuk tidur lebih awal karena harus bangun untuk sahur dini hari.

Needpix
Tidur (ilustrasi). Anda disarankan tidur satu jam lebih awal selama puasa.
Rep: Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mendukung puasa yang optimal, seseorang perlu mengatur pola tidur dan memperhatikan aspek lainnya. Pola makan, istirahat, dan tetap bergerak juga menjadi faktor yang tidak kalah penting.

Baca Juga


Ahli gizi Mifta Novikasari mengatakan, masih banyak orang yang kurang memperhatikan asupan nutrisi seimbang saat berpuasa. Begitu pula faktor lain yang kerap diabaikan sehingga berpuasa terasa lebih berat.

“Di Ramadhan ada sahur dan berbuka, beda dari hari biasa, jadi perlu mengatur pola,” kata Mifta dalam acara bersama Frisian Flag di Jakarta.

Mifta memberikan tips mengatur pola tidur saat berpuasa:

1. Atur pola tidur

Saat berpuasa, disarankan untuk tidur lebih awal karena Anda harus bangun untuk sahur pada dini hari. Jika terbiasa tidur pukul 22.00, maka bisa usahakan untuk tidur satu jam lebih awal dari biasanya. Tujuannya, untuk mencukupi waktu tidur sebelum harus menghadapi aktivitas seharian.

2. Siapkan lingkungan dengan nyaman

Lingkungan yang nyaman membantu tidur berkualitas. Siapkan kamar dengan rapi, minim cahaya, atau bila perlu memanfaatkan penutup mata.

“Yang penting diingat jangan ngecek ponsel sebelum tidur,” kata Mifta.

Saat ini godaan terus menerus di depan layar bisa tidak terhindarkan, baik karena pekerjaan ataupun sekadar hiburan. Baiknya setengah jam sebelum tidur sudah tidak melihat ponsel, atau hanya mengatur alarm saja sebelum tidur.

3. Power nap

Mencoba power nap bisa sekitar 20 menit. Power nap adalah tidur selama 20 menit di sela kegiatan untuk mengembalikan stamina. Power nap sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena tidur lebih nyenyak, justru menimbulkan rasa lelah.

4. Perhatikan pola makan

Ketika berbuka, sebaiknya hindari makanan yang kaya kalori, gula, terlalu pedas, atau digoreng dengan minyak yang terlalu banyak. Sistem pencernaan perlu usaha ekstra untuk mengolah asupan tersebut yang berisiko mengganggu waktu tidur.

“Ramadhan adalah momentum baik memulai gaya hidup sehat kalau selama ini awur-awuran. Nah di Ramadhan sahur berbuka atau makan setelah Tarawih, jadi dilatih disiplin sekalian memulai,” kata Mifta.

Mifta juga menganjurkan pola hidup sehat ala “Ma Mi Ol Is”, yang artinya, makan sehat, minum sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Keempat hal itu saling berkaitan satu sama lain. Jadi tidak hanya bisa mengandalkan pola makan atau olahraga saja, melainkan harus secara keseluruhan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler