Pada saat yang sama, dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan, pemerintah Cina mempromosikan pembiakan hewan-hewan liar berorientasi pasar dan menjualnya melalui perdagangan elektronik.
Praktik-praktik ini meningkatkan interaksi dan berpotensi menularkan infeksi antara hewan liar dan manusia di pasar basah, seperti Wuhan, tempat virus corona baru diyakini berasal.
Unggas dan ternak skala industri juga meningkatkan risiko penyakit zoonosis baru yang dapat menyebabkan pandemi. Seperti yang dikatakan ahli biologi evolusi, Rob Wallace, agribisnis kapitalis "menawarkan cara yang tepat dengan mana patogen dapat mengembangkan fenotipe yang paling ganas dan menular".
Penghancuran hutan dan habitat lainnya, konsumerisme, perdagangan satwa liar dan pembiakan hewan skala industri bukanlah hal yang khas di Tiongkok. Mereka adalah fenomena global. Milik seluruh dunia.
Jika pandemi ini berasal dari China, pandemi berikutnya mungkin muncul di Brasil, Nigeria, AS, atau di mana pun juga.
Menyalahkan perdagangan atas tragedi ini mungkin secara politis bijaksana bagi para pemimpin dunia dan gagasan kebocoran lab mungkin berguna, tetapi tidak satu pun dari hal ini benar-benar bisa membantu dunia mengatasi masalah ini dengan lebih baik.
Masalah nyata yang menyebabkan penyakit baru ini muncul dan memicu pandemi bersifat global. Ini jauh lebih sulit dipecahkan dan lebih memprihatinkan daripada kecelakaan laboratorium saja.