Jumat 29 May 2020 09:04 WIB

Planet Mirip Bumi Ditemukan di Bintang Terdekat Tata Surya

Proxima b adalah planet luar tata surya yang paling menarik untuk dipelajari.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Proxima Centauri.
Foto: wikipedia
Proxima Centauri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat sebuah planet seukuran Bumi di sekitar bintang terdekat di Tata Surya, Proxima Centauri. Hal ini diketahui dari sebuah studi terbaru yang dilakukan tim ilmuwan internasional.

Planet, yang disebut sebagai Proxima b ini memiliki massa 1,17 Bumi dan terletak di zona layak huni Proxima Centauri, yang mengorbit Bumi sekitar 11 hari. Indikasi pertama keberadaan planet ini diketahui pada 2013 oleh Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire yang mempelajari data pengamatan arsip, dengan penelitian lanjutan pada 2016.

Baca Juga

Dilansir The Independent, Proxima Centauri diyakini bisa mendukung bentuk kehidupan. Para peneliti mendeteksi planet ini dengan mengukur kecepatan radial menggunakan Echelle SPectrograph untuk Rocky Exoplanets dan Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO) yang dipasang pada teleskop di Chili.

Ini tiga kali seakurat HARPS, spektograf lain yang telah digunakan untuk mengukur kecepatan Proxima Centauri. Kecepatan radial, dalam kaitannya dengan titik tertentu, adalah laju perubahan jarak antara objek dan titik itu.

Saat sebuah planet mengorbit bintang, tarikan gravitasinya menyebabkan sebuah bintang bergerak maju dan mundur. Gerakan kecil ini menggeser spektrum cahaya yang diamati dari bintang sedikit karena pergeseran Doppler, yang dapat dideteksi dengan instrumen sensitif.

Gangguan rendah pada kecepatan Proxima Centauri, dideteksi oleh ESPRESSO, memberi petunjuk kepada para peneliti tentang keberadaan planet ini. Ahli astrofisika Michel Mayor mengatakan ini memungkinkan untuk mengukur massa planet dengan presisi lebih dari sepersepuluh massa Bumi, yang disebut sama sekali tidak pernah terdengar.

Proxima Centauri berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya dari Matahari. NASA memperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 73.000 tahun dari Bumi untuk mencapai  Proxima b  kecuali teknologi baru dikembangkan. Propulsi ionik, propulsi termal nuklir, propulsi pulsa nuklir, roket fusi, dan layar laser semuanya telah dianggap sebagai metode untuk melakukan perjalanan ke planet ini.

"Kami sudah sangat senang dengan kinerja HARPS, yang telah bertanggung jawab untuk menemukan ratusan planet luar tata surya (eksoplanet) selama 17 tahun terakhir. ami benar-benar senang bahwa ESPRESSO dapat menghasilkan pengukuran yang lebih baik lagi, dan ini memuaskan dan hadiah untuk kerja tim yang berlangsung hampir 10 tahun,” ujar Francesco Pepe, seorang profesor di Departemen Astronomi di Fakultas Sains UNIGE dalam sebuah pernyataan.

Alejandro Suarez Mascareño, penulis utama studi sebelumnya mengkonfirmasi keberadaan Proxima b adalah tugas yang penting. Itu adalah salah satu planet paling menarik yang dikenal di lingkungan luar Tata Surya.

Meski Proxima b sekitar 20 kali lebih dekat ke bintangnya daripada Bumi terhadap Matahari, planet itu menerima jumlah energi yang sebanding. Jika ada bentuk cair di planet ini, itu bisa menampung kehidupan, tetapi para peneliti mengatakan masih banyak yang harus dilakukan sebelum itu dapat dikonfirmasi.

"Apakah ada atmosfer yang melindungi planet ini dari sinar mematikan? Dan  jika atmosfer ini ada, apakah itu mengandung unsur-unsur kimia yang mendorong perkembangan kehidupan?" kata Christophe Lovis, seorang peneliti di Departemen Astronomi Universitas Jenewa.

Studi juga mengungkapkan mungkin terdapat  planet kedua yang mengorbit bintang tersebut, karena tim peneliti menemukan bukti sinyal kedua dalam data, tetapi tidak dapat menentukan asal-usulnya. Jika sinyal itu berasal dari planet lain yang potensial yang menyertai, Proxima b akan memiliki massa kurang dari sepertiga dari massa Bumi.

“Itu kemudian akan menjadi planet terkecil yang pernah diukur menggunakan metode kecepatan radial,” jelas Pepe.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement