Selasa 09 Jun 2020 01:58 WIB

Manfaat Sarapan

Sarapan bermanfaat untuk tubuh.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Sarapan sehat (ilustrasi)
Foto: Al Arabiya
Sarapan sehat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perdebatan masih terjadi terkait kapan sebaiknya seseorang melakukan olahraga. Apakah pagi atau malam hari? Menjawab hal ini, sebuah studi ilmiah baru menyarankan, berolahraga sebelum sarapan bisa membakar lebih banyak lemak.

Penelitian tersebut tertulis dalam Journal of Endocrinology and Metabolism terbitan Universitas Bath dan Universitas Birmingham. Sebanyak 30 laki-laki yang kelebihan berat badan menjadi peserta penelitian ini.

Baca Juga

Sebanyak 30 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Satu di antaranya makan sarapan sebelum kelas berspeda, sementara yang lain menahan waktu sarapannya. Efeknya dipantau setelah enam pekan kemudian.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa kelompok yang berolahraga dengan perut kosong membakar lemak dua kali lipat daripada kelompok lain. Peneliti berpendapat hal ini terjadi karena kadar insulin mereka lebih rendah setelah berpuasa semalaman.

Ketika seseorang memiliki lebih sedikit insulin dalam darah, tubuh menggunakan cadangan lemak untuk memicu oalhraga. Artinya, tubuh membakar lebih banyak lemak saat berolahraga dengan perut kosong.

Meskipun demikian, setelah enam pekan peneliti melihat tidak ada penurunan berat badan yang tercatat antara kedua kelompok. Oleh sebab itu, orang yang ingin menurunkan berat badan disarankan jangan terlalu terburu-buru.

"Kelompok yang berolahraga sebelum sarapan meningkatkan kemampuan mereka untuk merespon insulin yang lebih besar. Satu-satunya perbedaan adalah waktu makanan asupan," kata perwakilan dari Departemen Kesehatan di Universitas Bath, Javier Gonzalez, dilansir di Cosmopolitan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, rekan penulis dari Universitas of Birmingham, Gareth Wallis mengatakan, penelitian ini menunjukkan bahwa melakukan olah raga setelah puasa semalaman dapat meningkatkan manfaat dari aktivitas fisik tersebut. "Kita sekarang perlu mengeksplorasi efek jangka panjang dari jenis latihan ini, dan apakah wanita mendapat manfaat yang sama dengan cara seperti pria," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement