REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rover Perseverance atau laboratorium astrobiologi tercanggih milik NASA berhasil menerobos atmosfer Mars pada Kamis (17/2).
Pendaratan tersebut mewakili bagian paling berisiko dari upaya dua tahun senilai 2,7 miliar dolar AS.
Proyek ini memiliki tujuan utama untuk mencari kemungkinan tanda-tanda fosil mikroba yang mungkin telah berkembang biak di Mars sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Periode itu ketika planet keempat dari matahari lebih hangat, lebih basah, dan berpotensi ramah untuk hidup.
Para ilmuwan berharap untuk menemukan tanda biologis yang tertanam dalam sampel sedimen kuno yang dirancang untuk diambil oleh Perseverance dari batuan Mars. Nantinya spesimen pertama yang pernah dikumpulkan oleh manusia dari planet lain ini akan dianalisis di masa depan di Bumi.
Ilmuwan NASA menggambarkan Perseverance sebagai misi paling ambisius dari hampir 20 misi AS ke Mars sejak tebang dari pesawat ruang angkasa Mariner 1965. Lebih besar dan dikemas dengan lebih banyak instrumen daripada empat penjelajah Mars sebelumnya, Perseverance dibangun berdasarkan temuan sebelumnya.
Dalam temuan sebelum ini, diketahui air pernah mengalir di permukaan Mars. Karbon serta mineral lain yang diubah oleh air dianggap sebagai prekursor evolusi kehidupan pernah ada.
Muatan Perseverance juga mencakup proyek demonstrasi yang dapat membantu membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Mars. Ada juga perangkat untuk mengubah karbon dioksida di atmosfer Mars menjadi oksigen murni.
Alat yang pertama dibangun untuk mengekstraksi sumber daya alam yang langsung digunakan manusia dari lingkungan luar bumi itu terbukti sangat berharga untuk mendukung kehidupan manusia di masa depan di Mars. Ada pula alat untuk memproduksi propelan roket agar bisa menerbangkan astronot pulang.
Prototipe eksperimental lain yang dibawa oleh Perseverance adalah miniatur helikopter. Benda ini dirancang untuk menguji penerbangan pertama yang dikendalikan dan ditenagai dari sebuah pesawat di planet lain. Jika berhasil, helikopter seberat 1,8 kg itu dapat menjadi pengawas udara ketinggian rendah dari dunia yang jauh.
Pendahulu Perseverance, penjelajah Curiosity, mendarat pada 2012 dan tetap beroperasi. Selain itu, pendarat stasioner InSight yang tiba pada 2018 untuk mempelajari interior Mars yang dalam.
Pekan lalu, satelit terpisah yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab dan Cina mencapai orbit Mars. NASA memiliki tiga satelit Mars di orbit, bersama dengan dua dari Badan Antariksa Eropa.