Senin 19 Jul 2021 01:28 WIB

Warga Afganistan Gunakan Kompor Tenaga Surya

Kompor tenaga surya buatan Afganistan bisa mendidihkan air hingga 100° Celsius. 

(Foto: ilustrasi kompor gas)
Foto: Pxfuel
(Foto: ilustrasi kompor gas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Afganistan membuat kompor tenaga surya. Kompor itu sudah terbukti handal dengan harga terjangkau. Selain itu, juga ramah lingkungan.

Kompor tenaga surya buatan Afganistan bisa mendidihkan air hingga 100° Celsius. Banyak keluarga di negara itu menggunakan kompor ini untuk memasak. Tetapi kompor tersebut tidak selalu ideal.

Baca Juga

“Kompor ini bagus buat kami, karena dengan kompor ini, kami memasak dan mendidihkan air tanpa butuh kayu, gas atau minyak. Tetapi di musim dingin ini sulit, karena matahari tidak terlalu banyak bersinar,“ kata Noria, putri keluarga Ghazni.

Kompor populer

Sebagian besar kota di Afganistan tidak punya akses ke listrik dan gas. Ibu Noria, Saliha bercerita, mereka sudah membeli kompor ini sembilan tahun lalu. Kami tidak perlu lagi membeli kayu, gas atau bahan bakar lain. 

“Saya menggunakan kompor untuk memasak dan mendidihkan air. Saya hanya perlu membersihkan dan mencucinya setiap pagi," kata dia.

Kompor ini menjadi populer. Toko-toko lokal membuatnya dari peralatan mendasar. Anak-anak juga ada yang mulai belajar membuat kerangka kompor. Pembuatannya rumit dan harus hati-hati.

Pembeli datang dari berbagai daerah

Liaqat Ali, si pembuat kompor mengatakan dia Kami memproduksi dua kompor setiap harinya. Tidak bisa lebih banyak lagi.

Ia bercerita, orang yang datang membeli kompor tidak hanya dari distrik Ghazni tempat ia tinggal. Pembeli juga dari berbagai propinsi lain, seperti Herat, Kandahar dan Wardak. 

Lapisan logam tipis yang digunakan pada bagian luar kompor harus ditempatkan pada kerangka khusus untuk membuat sebuah wadah yang bentuknya seperti kubah. Bagian ini juga dibuat dengan tangan. Kompor dibuat dengan cara yang menekan ongkos sebaik mungkin, agar bisa dibeli orang miskin pula.

Cara gunakan kompor mudah

“Orang sekarang semakin bisa menggunakan kompor ini, dan lebih tertarik karena bisa digunakan dengan mudah,“ jelas Morteza yang juga membuat kompor. 

Dia mengatakan harga gas sangat mahal. Sementara kompor tenaga surya tidak mengkonsumsi apapun. Orang hanya perlu membeli kompor saja.

Seluruh permukaan wadah harus dilengkapi cermin, yang terdiri dari lempeng-lempeng kecil. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan kesabaran, presisi dan secara hati-hati.

Pertama-tama mereka harus membuat wadah, di mana lempengan kaca akan dipasang. Ehsanullah, yang bekerja dengan cermin mengatakan, lempengan kaca dieratkan satu-persatu hingga bagian dalam wadah terselubungi sepenuhnya.

Cermin harus direkatkan dan ditempatkan satu sama lain sedekat mungkin. Tempat kecil yang tersisa juga akan diisi.

Cara kerja kompor tenaga surya

Kemudian dia mengontrol setiap cermin dengan menggunakan sebuah gambar, yang ditempatkan pada posisi tertentu. Gambar itu harus bisa terlihat di tiap lempeng cermin.

Dengan demikian bisa diketahui juga, apakah nantinya, sinar matahari yang jatuh pada wadah dipantulkan secara terarah ke satu titik. Tampilan ini juga harus bisa terlihat di setiap bagian cermin. Jika tidak, sinar matahari tidak akan bisa diarahkan dengan baik, dan kompor tidak memproduksi cukup panas.

Setelah jadi, oven diuji. Caranya, oven harus bisa membakar sepotong karton, mendidihkan satu tong air, dan cerminnya memantulkan cahaya matahari tepat di tengah piring. Kompor yang murah, tidak melepas emisi dan ramah lingkungan ternyata mampu menyokong kebutuhan masyarakat di daerah, di mana akses listrik tidak tersedia. 

 

https://www.dw.com/id/kompor-tenaga-surya-dari-afganistan/a-58138595

sumber : DW
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement