Rabu 26 Jan 2022 10:39 WIB

Ilmuwan Keliru Soal Dugaan Air Cair di Mars?

Ilmuwan menduga apa yang dianggap sebagai air cair adalah batuan vulkanik.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Para peneliti membuat peta bawah tanah Mars menggunakan data dari pesawat Insight NASA.
Foto: ETH Zurich / Géraldine Zenhäusern
Para peneliti membuat peta bawah tanah Mars menggunakan data dari pesawat Insight NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Tahun lalu, sebuah makalah menemukan bahwa suhu di Mars kemungkinan terlalu dingin untuk air tetap tidak membeku di wilayah kutub selatan Mars. Sekarang sebuah studi baru telah menemukan bahwa sinyal radar yang ditafsirkan sebagai air cair kemungkinan merupakan sumber daya lain yang berlimpah di Mars, yakni batuan vulkanik.

“Di sini, kami bertujuan untuk menentukan apakah medan Mars saat ini dapat menghasilkan gema basal yang kuat jika tertutup oleh lapisan es seluas planet,” tulis para peneliti dalam makalah mereka, dilansir dari Sciencealert, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga

“Kami menemukan bahwa beberapa medan terkait vulkanik yang ada dapat menghasilkan analog sinyal basal yang sangat kuat dengan apa yang diamati di tutup kutub selatan,” katanya.

Deteksi reservoir bawah tanah air cair di kutub selatan Mars diumumkan pada 2018. Sinyal radar memantul dari tepat di bawah permukaan planet mengungkapkan sepetak sesuatu yang sangat reflektif radar 1,4 kilometer di bawah es, konsisten dengan kolam bawah tanah air cair.

Pencarian selanjutnya menemukan patch reflektif yang lebih mengkilap, menunjukkan seluruh jaringan danau bawah tanah. Ini akan sangat besar.

Di Bumi, badan air bawah tanah adalah tempat di mana kita dapat menemukan kehidupan mikroba yang bergantung pada reaksi kimia, bukan sinar matahari, untuk bertahan hidup. Jika ada kehidupan di Mars, kita mungkin menemukannya di lingkungan serupa. Tapi Mars kemungkinan besar, terlalu dingin untuk reservoir cair seperti itu.

“Agar air dapat dipertahankan sedekat ini dengan permukaan, Anda membutuhkan lingkungan yang sangat asin dan sumber panas yang kuat, yang dihasilkan secara lokal, tetapi itu tidak sesuai dengan apa yang kita ketahui tentang wilayah ini,” kata ilmuwan planet Cyril Grima dari University of Texas Institute for Geophysics.

Ini menimbulkan pertanyaan: Apa potongan mengilap itu ? Makalah berikutnya yang memeriksa data menemukan bahwa tanah liat beku dapat menghasilkan reflektifitas yang serupa dengan sinyal yang dideteksi oleh instrumen Mars Advanced Radar of Subsurface and Ionosphere Sounding (MARSIS) pada penyelidikan Mars Express Badan Antariksa Eropa.

Grima dan rekan-rekannya mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka meletakkan lapisan es virtual di seluruh bola radar Mars, yang terdiri dari data MARSIS tiga tahun, menunjukkan seperti apa planet merah itu melalui 1,4 kilometer air beku.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement