Untuk mengatasi nyeri tenggorok, Erlina menyarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri, misalnya parasetamol. Obat ini bisa dibeli secara bebas di apotek.
"Boleh saja meminum obat-obatan untuk mengatasi nyeri tenggorokan tersebut, bisa mulai dari antinyeri atau obat yang melegakan serta vitamin atau obat antidemam," jelas dr Erlina.
Sementara itu, penderita harus mendapatkan resep antivirus dokter jika memerlukannya untuk meredakan nyeri tenggorokan. Dr Erlina menyarankan orang yang mengalami nyeri tenggorokan disertai gejala lain untuk memeriksakan diri ke dokter.
"Jika tidak diperiksa, kita tidak tahu ini omicon atau bukan. Jika hanya menganggap flu biasa, biasanya protokol kesehatannya lebih abai. Berbeda jika ternyata positif omicron, protokcol kesehatan akan lebih ketat," tutur dokter spesialis paru tersebut.
Omicron lebih menginfeksi tenggorokan ketimbang paru
Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa omicron lebih menginfeksi tenggorokan daripada paru-paru. Enam penelitian telah menemukan bahwa omicron tidak merusak paru-paru separah delta dan varian terdahulu lainnya.
"Hasil dari semua mutasi yang membuat omicron berbeda dari varian sebelumnya adalah bahwa Omikron mungkin telah mengubah kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis sel," ujar profesor virologi di University College London, Deenan Pillay, seperti dikutip laman Guardian, Ahad (2/1/2022).
Ketika virus menghasilkan lebih banyak sel di tenggorokan, maka itu akan membuatnya lebih mudah menular. Sebaliknya, virus yang menginfeksi jaringan paru-paru akan berpotensi lebih berbahaya, tetapi kurang menular.