Selasa 10 May 2022 18:14 WIB

Soal Twitter, Elon Musk Setujui Standard Moderasi Konten di Eropa

Eropa memberlakukan standar moderasi konten yang lebih tinggi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter. Eropa memberlakukan standar moderasi konten yang lebih tinggi untuk media sosial, termasuk Twitter.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Twitter. Eropa memberlakukan standar moderasi konten yang lebih tinggi untuk media sosial, termasuk Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk tampaknya mendukung undang-undang Eropa yang mengatur media sosial. Hal itu terlihat saat dia muncul dalam sebuah video dengan komisaris utama Uni Eropa Thierry Breton pada Senin (9/5/2022).

Dalam video tersebut, Breton mengatakan dia bertemu dengan Musk untuk menjelaskan poin-poin penting dari Undang-Undang Layanan Digital (DSA). DSA adalah undang-undang yang memberlakukan standar moderasi konten yang lebih tinggi pada platform teknologi.

Baca Juga

Saat Breton menanyakan apakah DSA sejalan dengan visi Musk, miliader itu mengungkapkan persetujuannya. “Saya sangat setuju. Ini merupakan diskusi hebat dan saya setuju dengan semua yang Anda (Breton) katakan. Saya pikir kami berpikiran sama. Anda tahu, apa saja yang dapat dilakukan perusahaan saya akan bermanfaat bagi Eropa,” kata Musk.

Musk menekan kembali persetujuan tersebut dalam cuitannya. Dia membalas cuitan Breton yang berisi video pertemuannya. “Pertemuan yang luar biasa! Kami sangat setuju,” cuit Musk, dilansir CNN, Selasa (10/5/2022).

Meskipun menyatakan dukungan untuk persyaratan hukum baru Eropa, Musk tampaknya tidak membuat komitmen baru yang diperluas untuk moderasi konten. Sebelumnya, dia mengatakan ingin membuka kebebasan berbicara di Twitter dengan melonggarkan penegakan kebijakan moderasi konten, tetapi juga berencana untuk mematuhi undang-undang dan peraturan setempat tentang hal itu.

Beberapa ahli telah memperingatkan pendekatan yang sempit terhadap moderasi konten dapat memberikan dorongan kepada rezim otoriter dengan rekam jejak melarang kebebasan berbicara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement