REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Divisi mobil listrik General Motors (GM Cruise) mengumumkan telah mengantongi izin untuk memungut biaya kepada konsumen atas penggunaan mobil swakemudi (self-driving) di San Francisco, Amerika Serikat. Mobil swakemudi menjadi pemandangan yang umum di San Francisco.
Konsep mobilitas seperti itu dianggap praktis dan berpotensi menjadi ladang bisnis baru di kota-kota besar, yakni taksi tanpa pengemudi. Mobil-mobil itu sebelumnya dapat digunakan gratis karena masih dalam tahap uji coba.
Reuters melaporkan pada Jumat (3/6/2022), setelah mengantongi izin dari otoritas setempat, GM akan meluncurkan layanan berbayar pada 30 kendaraan listrik Chevrolet Bolt yang beroperasi tanpa pengemudi.
Clifford Rechtschaffen, Komisaris Utilitas Publik California, menyetujui izin pengoperasian armada tersebut dengan syarat "mengambil pendekatan bertahap yang hati-hati" untuk mengatur kendaraan otonom.
"Ini akan memungkinkan staf kami untuk terus mengumpulkan data yang sangat penting yang akan mendukung pengembangan di fase mendatang."
Mobil-mobil tanpa supir itu tidak bisa melaju sembarangan. Operasional mobil dibatasi pada wilayah tertentu dengan kecepatan maksimal 48 km/jam.
Armada itu dilarang beroperasi pada pukul 10 malam hingga 6 pagi, dan tidak diizinkan berjalan saat terjadi kabut tebal serta hujan deras. Masyarakat setempat, terutama pebisnis dan kalangan penyandang disabilitas, menyatakan dukungannya atas pengoperasian mobil itu.
Kendati demikian, masih banyak pekerjaan rumah bagi GM dan otoritas setempat untuk memastikan pengoperasian mobil itu tidak akan mengganggu atau membahayakan masyarakat di sekitarnya. Sebelumnya, mobil Cruise AV ,pernah berhenti sembarangan dan menghalangi mobil pemadam kebakaran yang melintas untuk menangani tiga kasus kebakaran. Pada kasus lainnya, mobil itu pernah dihentikan polisi, namun saat petugas mencatat sesuatu, mobil itu langsung pergi dan meninggalkan polisi tersebut.