Rabu 20 Jul 2022 15:40 WIB

Unkris Gelar FGD Membangun Kreativitas Bagi Siswa dan Guru BK

Membangun kreativitas jadi modal penting bagi siswa untuk jadi intelektual terdidik.

Dosen FE Unkris Dhistianti Mei R dan Kabag Humas dan Pemasaran Enny Setyowati berfoto bersama beberapa siswa peserta FGD.
Foto: Istimewa
Dosen FE Unkris Dhistianti Mei R dan Kabag Humas dan Pemasaran Enny Setyowati berfoto bersama beberapa siswa peserta FGD.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) gelar kegiatan forum group discussion (FGD) terkait membangun kreativitas, karakter dan kebangsaan bagi para siswa, Rabu (20/7/2022). Kegiatan yang digelar di kampus Unkris, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi tersebut diikuti oleh siswa dan guru BK dari berbagai sekolah di sekitar kampus Unkris. 

FGD yang dimoderatori dosen Unkris Raden Agus Kusuma Wijaya tersebut menghadirkan pemateri Dhistianti Mei R, Dosen Fakultas Ekonomi Unkris, dan pemateri tim marketing Unkris.

Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) Unkris Dr Susetya Herawati menyebutkan, bahwa kegiatan FGD menjadi bagian dari upaya Unkris untuk membantu sekolah-sekolah bagaimana membangun karakter siswa, bagaimana membangkitkan kreativitas dan kebangsaan. Sebab, tiga komponen tersebut menjadi modal penting bagi siswa untuk menjadi intelektual terdidik dimasa depan, yang memiliki jiwa nasionalisme dan kebangsaan tinggi.

“Membangun karakter itu penting supaya kalian, calon intelektual bisa mengetahui dirinya sendiri, tahu bangsanya dan mampu mengembangkan kreativitas sesuai bakatnya,” kata Herawati dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, sebuah bangsa memiliki banyak intelektual terdididik, tanpa ada rasa nasionalisme dan kebangsaan, maka kecerdasannya tidak akan banyak bermanfaat untuk bangsa dan negaranya. “Jadi memang harus dibangun seiring seirama,” ujarnya.

Selain itu, FGD juga dimaksudkan untuk membuka wawasan para siswa terkait pendidikan tinggi. Sebagai siswa SMA, mereka tentu membutuhkan informasi yang baik mengenai gambaran studi di perguruan tinggi.

Dosen Fakultas Ekonomi Dhistianti Mei dalam materinya mengingatkan, bahwa generasi milenial akan menjadi penentu penting masa depan bangsa. Mereka bahkan menjadi bagian terbesar dalam pasar ketenagakerjaan baik global maupun nasional. 

Karena itu penting bagi generasi milenial untuk beradaptasi dengan dunia kerja masa kini. Dimana era industri 4.0 yang akan berlanjut ke era 5.0 telah membawa perubahan besar pada wajah dunia kerja. Puluhan bahkan ratusan jenis pekerjaan bakal lenyap, tetapi disisi lain muncul jenis pekerjaan-pekerjaan baru. Jenis pekerjaan baru masa depan lebih banyak bertumpu pada kreativitas dan inovasi.

“Sebut saja profesi sebagai data science, artificial intelligence, UX design, web development, cloud computing, blockchain programming dan lainnya, adalah contoh jenis pekerjaan baru masa depan,” kata Dhesti.

Sebagai bagian dari generasi milenial, Dhesti mengajak, para siswa untuk terus mengembangkan cara berpikir yang  kreatif dan kritis. Berpikir kreatif adalah upaya seseorang untuk menghasilkan ide-ide. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan membayangkan peluang, bertukar pikiran, mencari solusi, berimprovisasi, mengejar inspirasi, dan berspekulasi.

Sedang berpikir kritis merupakan respon dari seseorang dengan menganalisis fakta untuk membentuk penilaian. “Kemampuan berpikir kritis dapat membantu kamu menentukan apa yang kamu percayai dan inilah yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja masa kini dan masa depan,” ujar Dhisti.

Dalam kesempatan yang sama Enny Setyowati SH Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Unkris bersama timnya menjelaskan, tentang pentingnya generasi milenial untuk memilih kampus yang tepat guna mengembangkan kreativitas dan memupuk rasa kebangsaannya. Kampus Unkris sebagai salah satu jajaran kampus tertua di Indonesia, memiliki jejak rekam sejarah dan catatan prestasi yang penting untuk menjadi pertimbangan bagi generasi milenial guna melanjutkan studi.

“Kampus ini mencatat banyak sekali alumni yang sukses baik di bidang legislative, eksekutif maupun yudikatif. Banyak tokoh-tokoh publik merupakan alumni Unkris,” kata Enny.

Unkris juga terus berupaya untuk mengimplementasikan kebijakan Kemendikbudristek melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Beberapa program tersebut antara lain kampus mengajar, program magang mahasiswa, pengabdian masyarakat, pertukaran mahasiswa dan lainnya. 

Selain itu juga aktif dalam program kuliah kewirausahaan yang digagas Kemenpora. Beberapa mahasiswa Unkris bahwa lolos dan berhak mendapatkan dana hibah kewirausahaan dari Kemenpora.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement