REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Okta Pringga Pakpahan meneliti keamanan pangan terkait Salmonella typhimurium. Penelitian ini dilakukan ketika dia melanjutkan studi di Jepang.
Dia memberikan tips bagaimana menghindari bakteri yang menyebabkan diare ini. Okta mengatakan, Salmonella typhimurium termasuk bakteri yang mengakibatkan diare pencemaran makanan pada proses pengolahan makanan. Ketika makanan diolah, ada indikasi beberapa tindakan yang mengakibatkan patogen tersebar lebih banyak.
"Bakteri patogen inilah yang membuat orang sakit diare,” jelasnya.
Rekomendasi yang bisa dia berikan agar masyarakat terhindar dari bakteri Salmonella typhimurium yakni dengan mengonsumsi makanan yang lingkungannya bersih. Selain itu, juga mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, serat, dan vitamin yang cukup. Dua langkah itu dirasa sudah cukup efektif untuk menghindarkan diri dari bakteri tersebut.
Ia melihat aspek sanitasi masih memiliki banyak masalah di Asia khususnya Indonesia. Begitu pula dengan pengawasannya yang dirasa kurang ketat. Alhasil, jika makanan tidak diolah dengan baik, maka akan muncul penyakit dan berdampak buruk pada manusia.
Salah satu manfaat penelitiannya adalah masyarakat bisa tahu kalau salmonella bisa tetap hidup pada kondisi beku maupun panas. Ada pun jika suhunya mencapai lebih dari 90 derajat celcius, bakteri salmonella akan mati.