Oleh: Anwar Abbas, Anggota PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI.
Penyelenggaraan sepak bola dunia di Qatar tahun 2022 benar-benar menyentak perhatian masyarakat internasional. Ini karena sikap tegas dari pemerintah dan rakyat Qatar yang meminta para peserta dan pengunjung piala dunia agar menghormati budaya serta nilai- nilai luhur yang mereka junjung tinggi.
Ada tiga hal yang diminta oleh tuan rumah untuk diperhatikan dan dihormati oleh semua pihak yaitu :
Pertama, agar para peserta dan pengunjung piala dunia menghormati budaya masyarakat Qatar yang memandang LGBT sebagai sebuah perbuatan yang tidak bermoral.
Kedua, agar para peserta dan pengunjung menghindari pembelian dan merayakan kemenangan timnya dengan minum-minuman keras.
Ketiga, agar para peserta dan pengunjung memakai pakaian yang sopan yang menutup bahu dan lutut dan kepada yang melanggar berpotensi diusir dari gedung-gedung pemerintah, pasar, dan kompleks-kompleks perbelanjaan.
Hal-hal seperti ini tentu jelas sangat patut kita apresiasi dan hormati. Tampak jelas tuan rumah dengan jelas menytakan diri ingin menjaga budaya dan nilai-nilai luhur yang mereka miliki karena mereka tidak mau dengan kehadiran pesta sepakbola dunia tersebut, akhlak dan moralitas dari warga bangsanya akan menjadi rusak.
Untuk itulah, kepada para peserta dan pengujung piala dunia di Qatar 2022 serta kepada masyarakat dunia. Pemimin negara ini dengan tegas minta agar bisa menghormati dan menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai luhur dari masyarakat Qatar. Tujaunnya jekas supaya rakyat Qatar tetap bisa menjadi diri dan kepribadiannya sampai setelah pesta akbar bola dunia tersebut selesai.