BEIJING --Lebih dari 2.000 bayi telah lahir di Cina dari rahim perempuan yang kehilangan anak-anak mereka pada gempa bumi di Sichuan, Cina. Pembatasan kelahiran membuat pemerintah Cina "harus bertanggung jawab menghadirkan bayi" bagi mereka.
Maka beberapa bulan pascagempa hebat tahun 2008 yang menewaskan puluhan ribu orang itu, pemerintah membuat "program penyuburan" hingga inseminasi buatan bagi para keluarga yang kehilangan anaknya. Sebanyak 3.140 perempuan hamil di bawah program, yang juga memberikan pengobatan gratis, dan hanya 2.106 yang sukses hingga melahirkan.
Gempa bumi berkekuatan 8,0 pada tanggal 12 Mei 2008 di provinsi Sichuan Cina barat daya adalah terbesar dalam beberapa dasawarsa ini. Sebanyak 87 ribu jiwa tewas atau hilang dan sekitar 18 ribu keluarga kehilangan anak mereka.
Laporan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang program ini, namun mengatakan proyek serupa telah diluncurkan di provinsi Qinghai, dimana gempa 6,9 skala Richter menghantam pada tanggal 14 April, menewaskan lebih dari 2.000 orang di wilayah etnik Tibet.
Cina memiliki hukum-hukum pengendalian populasi yang ketat membatasi keluarga untuk hanya memiliki satu anak, tetapi mereka melonggarkan peraturan untuk korban gempa Sichuan. Pemerintah mengumumkan setelah gempa 2008 yang orang tua yang kehilangan anak-anak mereka dalam bencana bisa punya anak lain, begitu juga keluarga yang anak-anaknya menjadi cacat akibat gempa.