Rabu 19 May 2010 03:17 WIB

"Quit Facebook Day" Ajak Tutup Account Massal 31 Mei

ilustrasi
Foto: ,
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Frustrasi oleh perubahan terbaru privasi Facebook, sebuah grup di situs jejaring sosial ini menyerukan ajakan penghapusan account secara massal pada 31 Mei mendatang.

Kampanye ini dilakukan di tengah keluhan bahwa raksasa jejaring sosial ini mengurangi privasi pengguna dengan model open graph yang memungkinkan koneksi Facebook di situs lain di internet. Hal ini, kata mereka, sama dengan meletakkan beberapa info pribadi pada risiko.

Namun upaya terorganisasi untuk membuat orang meninggalkan account Facebook mereka tampaknya tidak memperoleh banyak daya tarik. Dari 400 juta lebih pengguna Facebook, sampai hari ini baru 2.446 yang mendukung "Quit Facebook Day". Selebihnya, hanya sekitar 1.090 orang yang meninggalkan tanda "like" pada halaman grup ini di Facebook.

Pekan lalu, The Electronic Privacy Information Center, mengatakan bahwa mereka bergabung dengan 14 organisasi lainnya untuk mengadukan Facebook ke Komisi Perdagangan Federal (FTC) atas tuduhan melakukan praktik-praktik tidak jujur dan menipu. Para pengkritik Facebook ini juga melayangkan surat ke Kongres AS untuk mendesak DPR memonitor ketat bagaimana Komisi Perdagangan Federal mengawasi privasi seseorang dihormati Facebook.

"Facebook terus memanipulasi seting pribadi penggunanya dan kebijakan keprivasian mereka sendiri sehingga dapat mengambil informasi pribadi yang diberikan pengguna untuk tujuan terbatas yang kemudian membuatnya menjadi bisa mudah diakses untuk tujuan-tujuan komersial," bunyi surat itu. "Facebook telah melakukan ini berulang-ulang dan para pengguna menjadi semakin marah dan frustasi."

Mereka menuduh Facebook melanggar hukum perlindungan konsumen dengan mengubah informasi mengenai konsumen yang menyalahi ekspektasi pengguna, merongrong privasinya, dan menentang representasi Facebook itu sendiri.

Pada 21 April, jejaring sosial ini menciptakan serangkaian fitur baru, termasuk kemampuan laman mitra dalam menggunakan data Facebook, sebuah langkah yang akan memperluas kehadiran jejaring itu di internet.

Pekan lalu, empat senator AS menunjukkan kekhawatiran mereka bahwa perubahan di jejaring sosial membuat privasi lebih dari 400 juta penggunanya bisa dikompromikannya. Dalam satu surat yang ditujukan kepada pendiri Facebook Mark Zuckerberg, senator-senator itu mengungkapkan kekhawatirannya bahwa informasi pribadi dari pengguna Facebook bisa diakses dengan mudah oleh laman-laman pihak ketiga.

sumber : CNN Online
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement