REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Israel pada hari Selasa mulai mendeportasi lebih dari 600 aktivis pro-Palestina yang ditangkap dalam penyerbuan ke konvoi kapal bantuan ke Gaza. Seorang pejabat kementerian dalam negeri Israel, lewat radio angkatan darat, mengemukakan bahwa lebih dari 40 aktivis asing sedang dalam perjalanan ke Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv untuk dipulangkan.
"Seluruhnya ada 686 penumpang di kapal-kapal yang disergap itu, 45 dari mereka sedang dalam perjalanan untuk dideportasi," kata Yossi Edelstein."Mereka yang bersedia di deportasi telah dibawa ke Ben Gurion." Mereka yang menolak menyebutkan identitas telah dibawa ke penjara di kota Beersheva.
Mereka selanjutnya akan diadili dan hakim akan memutuskan ada-tidaknya tuntutan terhadap para aktivis itu. Jika tidak ada tuntutan maka dalam waktu 72 jam mereka akan dideportasi. Edelstein mengemukakan aktivis yang ditangkap berasal dari 38 negara dan kebanyakan tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.
Edelstein mengemukakan mereka yang ditangkap berasal dari Eropa, Malaysia, Indonesia, Maroko, Aljazair, Pakistan serta peserta dalam jumlah besar yang berasal dari Turki. Pejabat Israel itu tidak menjelaskan kebangsaan dari sembilan aktivis yang tewas dalam penyerbuan komando Israel itu.
Sekitar 480 aktivis ditahan di Beersheva sedangkan ratusan lainnya hingga Selasa masih ada di pelabuhan Ashdod, tempat enam kapal bantuan tersebut digiring pascapenyerbuan itu. Fotografer AFP melaporkan ada sekitar 40 demonstran warga Israel mengibar-ngibarkan bendera mereka dan meneriaki para aktivis dari luar pelabuhan. Sebanyak 45 aktivis yang kebanyakan dari Turki, dirawat di berbagai rumah sakit di Israel.