Kamis 17 Jun 2010 03:57 WIB

Komite Islah PKB Temui PBNU

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komite Islah Partai Kebangkitan Bangsa yang dipimpin Lukman Edy menemui jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Rabu.

"Kami akan melaporkan apa-apa yang sudah kami lakukan beserta hambatan yang ada," kata Lukman Edy saat menunggu kedatangan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PKB hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB di Ancol itu, secara informal pihaknya sudah berkomunikasi dengan Said Aqil terkait upaya islah tersebut. "Sekarang pertemuan formalnya," kata Lukman yang datang ke kantor PBNU bersama-sama sejumlah fungsionaris PKB, termasuk Wakil Ketua Dewan Syura Lily Chadijah Wahid.

Melalui pertemuan itu, lanjut Lukman, pihaknya berharap PBNU mendapat gambaran utuh konsep dan langkah yang ditempuh Komite Islah PKB dalam upaya mengumpulkan kembali kekuatan politik NU yang pernah bersama-sama mendirikan dan membesarkan PKB. "Kami tentu juga berharap berbagai pihak, termasuk PBNU, turut memikirkan bagaimana islah PKB dapat diwujudkan," kata ketua Fraksi PKB MPR tersebut.

Komite Islah PKB dideklarasikan di Jakarta pada 16 Mei 2010 oleh sejumlah fungsionaris PKB versi MLB Ancol, PKB versi MLB Parung, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Pembentukan komite itu dilandasi keinginan untuk menyatukan kembali kekuatan politik NU di dalam PKB yang kini tercerai-berai.

Menurut Lukman Edy, jika wacana pemberlakuan ambang batas penempatan wakil di DPR (parliamentary threshold) lima persen pada Pemilu 2014 direalisasikan maka PKB terancam tidak akan lolos karena dalam Pemilu 2009 PKB hanya meraih suara 4,5 persen.

Sementara PKNU yang didirikan para kiai dan politisi eks PKB tidak lolos PT pada pemilu lalu. Jika rekonsiliasi dapat diwujudkan, kata Lukman, maka diharapkan PKB, partai yang kelahirannya dibidani PBNU, bisa kembali besar, setidaknya mampu memperoleh suara 13 persen seperti saat Pemilu 1999.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement