REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Keuangan mencatat surplus anggaran pemerintah sampai dengan 15 Juni 2010 mencapai Rp 60,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 11,7 triliun.
Meningkatnya surplus anggaran itu disebabkan karena realisasi penerimaan negera yang membaik, namun tidak diikuti oleh angka penyerapan anggaran. Direktur Jenderal Perbendahaaran, Herry Purnomo, mengungkapkan pendapatan negara dan hibah sampai dengan 15 Juni ini mencapai Rp 386,7 triliun atau sekitar 39 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2010 sebesar Rp 992,4 triliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 330,8 triliun.
Dari total Pendapatan tersebut untuk Penerimaan Perpajakan sebesar Rp 300,5 triliun atau sekitar 40,44 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 85,9 triliun (34,7 persen), dan Hibah 167,3 miliar (8,8 persen). ''Hibah ini masih kecil,'' ujarnya saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (21/6).
Sementara total belanja negara yang sudah terserap yakni Rp 326,3 triliun (28,9 persen). Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 198, triliun (25,3 persen) dan transfer ke daerah Rp 127,6 triliun (37 persen). ''Sekarang ini belanja pegawai masih yang terbesar, karena kalau tak dibayarkan tak mungkin. Untuk belanja modal memang masih cukup lambat,'' jelasnya.