REPUBLIKA.CO.ID,YANGON--Partai yang dipimpin tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, yang kini masih ditahan, bersengketa dengan faksi pecahan mengenai penggunaan topi bambu sebagai lambang dalam pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung tahun ini, kata seorang pejabat partai tersebut pekan lalu.
Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD), pimpinan Suu Kyi, meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum 1990, dengan topi bambu sebagai lambangnya, meskipun partai tersebut gagal memangku jabatan akibat ditentang militer negeri itu.
Suu Kyi dan pendukungnya memakai topi khas petani tersebut dan itu menjadi lambang pembangkangan terhadap para jenderal yang berkuasa.
Militer telah berjanji akan menyelenggarakan pemilihan umum lagi tahun ini, yang pertama sejak 1990, kendati NLD memboikot sebagai protes terhadap apa yang dikatakannya peraturan pemilihan umum tidak adil yang melarang Suu Kyi dan mantan, serta orang-orang yang saat ini dipenjarakan sebagai, tahanan politik untuk ikut dalam proses demokrasi tersebut.
Namun satu faksi telah memisahkan diri dari NLD, yang secara resmi sudah dibubarkan setelah partai itu menolak untuk mendaftarkan diri buat pemungutan suara, dan kini mencalonkan diri dalam pemilihan umum dengan topi bambu sebagai lambangnya.
"Kami bersiap mengajukan keluhan mengenai tindakan mereka menggunakan topi bambu," kata Nyan Win, anggota senior NLD --yang dibubarkan pimpinan Suu Kyi, pada Jumat.
Pemilihan umum tersebut, yang tanggalnya belum ditetapkan, telah ditolak banyak pihak sebagai tipuan untuk menciptakan kedok tentang demokrasi di negara yang diperintah oleh militer selama hampir lima dasawarsa.
Namun Khin Maung Swe, anggota pendiri faksi sempalan itu, Kekuatan Demokrasi Nasional, menolak keluhan mantan rekannya. "Lambang ini bukan milik NLD. NLD belum pernah mengajukan hak paten untuk itu," katanya.
Selain itu, katanya, rancangan topi lambang partainya berbeda dari lambang lama yang digunakan NLD. Ia menyatakan ada dua bintang yang tumpang-tindih di atas topi pada versi lambang partainya. "Keduanya sangat berbeda," katanya.
NLD berencana mengajukan keluhan ke Komisi Pemilihan Umum, Senin.