REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Palestina, Abu Daud, sosok yang merencanakan serangan mematikan terhadap atlet Israel pada Olimpiade Munich, 1972, meninggal karen sakit pada usia 73 tahun, demikian menurut keterangan pejabat Palestina. Daud, yang bernama asli, Mohammed Daud Odeh, "sakit dan berpulang hari ini" di ibu kota Syiria di mana ia tinggal selama ini.
Pemakaman Daud dilakukan setelah shalat Dhuhur, Ahad (4/7) di Pemakaman Martir, di kamp pengusian Palestina Yarmuk, di selatan pinggir kota Damaskus. Mendiang, yang juga anggota Dewan Nasional Plestina--yakni sebutan resmi parlemen negara--, dan Organisasi Pembebasan Palestina, faksi utama Fatah, dikenal sebagai otak dibalik serangan Munich yang membunuh 11 atlet Israel.
Ia mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut yang membuat tujuh orang lain terbunuh. Pengakuan itu ia tuangkan dalam bukunya, "Palestine: from Jerusalem to Munich" yang diterbitkan pada 1999.
Sebuah keterangan pers dari pihak penerbit bersamaan dengan peluncuran buku mengatakan, Abu Daud "mengakui bertanggung jawab penuh dengan mengorganisasi dan menyiapkan serangan terhadap atlet Israel dalam pesta olahraga sedunia Olimpiade Munich, 1972". Peluncuran buku itu memicu kemarahan di Israel yang akhirnya melarang ia pada 1999 untuk menginjakkan kaki di teritori terjajah, Palestina.
Abu Daud, dalam bukunya berulang kali menegaskan bahwa serangan Munich "bukanlah aksi teroris". "Kami tengah berperang dengan Israel," ujarnya kepada televisi Al-Jazeera pada 1999.
"Tujuan kami bukan membunuh warga sipil. Kami menarget atlet yang dalam kenyataan sehari-hari adalah pejabat Israel dan tentara," ungkapnya. "Setiap orang di Israel adalah seorang milis,i" kata dia dalam wawancara tersebut. Peristiwa pembunuhan yang terjadi di bulan September itu pun diingat sebagai 'black September Munich'.