REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Meski dilabel siaran untuk anak-anak, tapi tak semuanya "aman" bagi anak. Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Nina Mutmainah Armando mencontohkan film kartun yang banyak mengandung unsur kekerasan.
“Karena film kartun, orang tua sering menganggapnya untuk anak-anak,” tambah. Padahal ada beberapa film kartun yang mengandung unsur kekerasan tinggi, seperti serial kartun Naruto, Bleach, dan Detektif Conan.
Menurutnya, di beberapa negara, beberapa film kartun yang di negeri kita ditujukan untuk anak-anak, di sana dibanderol untuk remaja. Ia mencontohkan film Tom and Jerry. Hal serupa juga diterapkan oleh Jepang untuk film Naruto.
Tidak hanya unsur kekerasan, beberapa film anak-anak bahkan memasukan unsur mistik dan seks yang kental. “Anak-anak rentan akan terpaan media,” papar Nina dipenghujung rapat koordinasi nasional (Rakornas) KPI, Kamis (8/7).
Kemarin, Rakornas KPI. Rapat yang berlangsung sejak Selasa (6/7) di Hotel Golden Flower, Bandung, menghasilkan beberapa rekomendasi. Isu utama dalam rakornas kali ini adalah posisi KPI dalam wacana revisi UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Hasilnya KPI akan bentuk tim khusus untuk mengawal jalannya revisi.
Selain itu, rakornas juga membahas revisi Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS). Fokus utama dalam revisi ini adalah untuk mengatur standar siaran anak, program faktual, dan spesifikasi iklan.