Sabtu 17 Jul 2010 02:11 WIB

Antisipasi Stok Darah Selama Ramadhan, PMI Buka Gerai Transfusi

Rep: Muhammad Fakhrudin/ Red: Siwi Tri Puji B
Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan terobosan dengan membuka gerai unit donor darah di pusat keramaian, untuk mengantisipasi ketersediaan darah selama bulan puasa. Salah satu UDD yang baru diluncurkan berada di Pusat Grosir Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk kali ini, PMI meluncurkan UDD di Pusat Grosir Blok A Tanah Abang dengan luas area 120 meter persegi. Bersamaan dengan acara peluncuran ini, PMI bersama-sama dengan Pusat Grosir Tanah Abang menggelar aksi sosial donor darah.

"Bulan puasa sering terjadi permasalahan kurangnya jumlah pendonor. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memang sudah waktunya berdonor, segeralah mendonor, jangan menunda," kata Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, Jumat (16/7).

Menurut Jusuf Kalla, pembangunan gerai UDD di pasar, mal, dan kampus menjadi salah satu upaya PMI untuk mencapai target 4,8 juta kantong darah, yang menjadi kebutuhan masyarakat secara nasional. "Idealnya stok kantong darah yang diperlukan secara nasional adalah dua persen dari jumlah penduduk. Sejauh ini PMI baru bisa mengumpulkan 1,9 juta kantong darah. Jadi masih kurang sekitar 3 juta kantong," kata Jusuf Kalla. Di DKI Jakarta, kebutuhan darah termasuk sangat tinggi, yakni mencapai sekitar seribu kantong per harinya.

Dia berharap, diresmikannya gerai UDD di Pusat Grosir Blok A Tanah Abang ini, bisa mendekatkan donor darah kepada masyarakat luas, sehingga menjadi bagian dari gaya hidup. Dalam waktu dekat, lanjut Jusuf Kalla, gerai UDD juga akan dibuka di Universitas Trisakti, Universitas Hasanudin (UNHAS) Makassar, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, dan Universitas Jember.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement