Selasa 20 Jul 2010 07:58 WIB

Foke: Pengelolaan Taman Ria Senayan di Setneg

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menolak tudingan bahwa Pemprov DKI memiliki rencana untuk menjadikan kawasan Taman Ria Senayan sebagai kawasan pusat perbelanjaan atau mal meskipun mengakui bahwa izin peruntukan kawasan itu memang untuk komersial. "Taman Ria Senayan berada di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sehingga yang mengelola bukan Pemprov tapi Setneg. Dulu itu izinnya untuk komersial memang, tapi itu dulu," kata Foke (panggilan Fauzi Bowo) di Balai Kota Jakarta, Senin.

Foke menyebut pihaknya tidak tahu menahu tentang rencana perubahan kawasan yang sebagian merupakan kawasan hijau itu. "Jangan tanya ke kita dong, tanya ke Setneg. Tapi yang jelas, Amdal-nya (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) belum ada kalau mau dibikin mal," tambah Foke.

Lebih lanjut, Gubernur menyatakan ia mendukung usulan bahwa kawasan Taman Ria Senayan dijadikan bagian dari kompleks DPR/MPR Senayan. "Saya sendiri mendukung itu, biar lebih mantap," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan kawasan sekitar Senayan harus dikembalikan sepenuhnya sesuai peruntukan dan harus tetap menjadi lahan milik negara. "Ada rencana dari Pemda DKI yang selama ini menguasai tanah Taman Ria Senayan untuk menjadikan lahan itu menjadi mal atau 'town square'. Kita tentu saja keberatan karena selain status tanah itu milik negara, kami ingin agar kawasan Senayan itu menjadi kawasan yang ramah lingkungan dan terhindar dari kemacetan," kata Marzuki saat menghadiri rapat ketua parlemen bersama rombongan Badan kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI di Swiss, Senin.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga mendukung agar kawasan itu dijadikan kawasan hijau terlebih karena di kawasan Senayan telah berdiri banyak mal. "Kalau saya sebenarnya menyayangkan kawasan Senayan buat mal lagi. Itu kawasan resapan dan kawasan terbuka hijau. Sebaiknya dipakai untuk ruang terbuka hijau atau untuk lahan interaksi warga saja," kata Triwisaksana.

Ia mencatat di Senayan sudah ada lima mal yaitu Plaza Senayan, Senayan City, Senayan Trade Center, Ratu Plaza, dan Mal FX. "Mal sudah overload, jadi walaupun mal ikut serta dalam serta pertumbuhan di Jakarta, sebaiknya jangan dipaksakan," tambahnya.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement