Rabu 21 Jul 2010 04:27 WIB

Pemerintah Hati-hati Tanggapi Usulan Moratorium Utang

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Menkeu Agus DW Martowardojo
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Menkeu Agus DW Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seperti biasanya, pemerintah memilih berhati-hati menyikapi usulan moratorium utang yang kembali dilontarkan anggota DPR. Menteri Keuangan, Agus DW Martowardojo, tidak secara tegas menolak atau mendukung usulan tersebut.

Menurutnya, kalau yang disebut motarium itu pengurangan utang maka hal itu sejalan dengan pemerintah. ''Kita harus sampaikan bahwa Indonesia memiliki utang luar negeri yang cukup besar dan kalau seandainya ada usulan moratorium, mungkin maksudnya adalah kalau bisa dikelola dengan jumlah yang cenderung menurun. Jadi itu sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah,'' kata Menkau, di Jakarta, Selasa (20/7).

Usulan moratorium utang itu disampaikan anggota Fraksi PKS, Andi Rahmat. Dia berpendapat, pemerintah sudah saatnya menghentikan utang luar negeri termasuk mengetatkan penerbitan surat utang negara untuk mengurangi beban pembayarannya. Utang Indonesia dinilai sudah terlalu besar sehingga dikhawatirkan bisa membahayakan keuangan negara.

Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, jumlah utang Indonesia pada Juni 2010 sebesar Rp 1.612 triliun atau meningkat sekitar Rp 22 triliun dibandingkan Mei yang hanya sebesar Rp 1.509 triliun. Dari total total utang Rp 1.612 triliun tersebut Rp 879,35 triliun dalam denominasi rupiah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement