Sabtu 07 Aug 2010 04:53 WIB

Diumumkan Malam Ini. Calon Pimpinan KPK yang Lolos Psikotes

Rep: indah wulandari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Panitia Seleksi Pimpinan KPK (Pansel KPK) akan mengumumkan langsung hasil seleksi tahap ketiga,Jumat (6/8) sekitar pukul 20.00 WIB. Pansel KPK mendapatkan hasil dari tim penilai psikotes dan masukan tentang rekam jejak kandidat dari lembaga swadaya masyarakat antikorupsi.

"Kita kerjasama untuk melihat track record para calon ini dengan ICW dan MaPPI (Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia). Nanti kita ketahui namanya berapa orang yang lulus dalam profile asessment,"jelas Ketua Pansel KPK Patrialis Akbar.

Pansel pun juga akan mengagendakan klarifikasi dengan beberapa instansi terkait seperti kepolisian, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, KPK, PPATK, dan Dirjen AHU, terkait kedekatan kandidat dengan partai politik.

Sementara itu, track record mengenai kehidupan keseharian, latar belakang serta persoalan moralitas para kandidat yang lolos psikotes akan ditangani ICW dan MAPPI. Hasilnya,akan diketahui pada 14 Agustus 2010,atau maksimal 18 Agustus.

Pasalnya,ICW dan MAPPI meminta waktu lebih untuk meneliti kandidat. "Saya tidak sependapat kalau kita mendiskriminatifkan nama lembaga atau instansi dari asal usul mereka itu,"papar Patrialis.

Sementara itu,Koordinator Bidang Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah menyatakan tak mendukung satu calon pun untuk menghindari konflik kepentingan. "Kita lebih fokus agar orang bermasalah tak masuk KPK,"tegasnya.

Yang pasti,kata Febri,metode tracking dilakukan dengan pengumpulan data plus melihat jumlah kekayaan kandidat. Serta hubungan mereka dengan kelompok masy,begitu juga jenjang karirnya. Sedangkan tokoh akademisi, akan dilihat dari apakah ia makan gaji buta dalam mengajar. Misalnya,bagaimana konsepnya dalam melihat KPK. "Kalau hanya pencegahan kita buang saja, kita tidak butuh komisi pencegahan korupsi,"tegas Febri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement