REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendesak Blackberry membuka servernya di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya mengoptimalkan pemblokiran situs porno.
Tanpa keberadaan server itu di Indonesia, proses pemblokiran akan sulit dilakukan. "Makanya kita terus mendesak," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, seusai memberikan khotbah Shalat Jumat di Mahkamah Agung, Jumat (13/08).
Menurut Tifatul, selain mempermudah pemblokiran, keberadaan server Blackberry di Indonesia juga bisa memberikan keuntungan yang lain. Keuntungan itu, seperti pemerintah bisa menarik pajak dari server tersebut. Sebab saat ini selama beroperasi di Indonesia, negara tidak mendapatkan apa-apa. Dengan server tersebut, pihak penegak hukum juga akan mudah melacak penjahat ataupun koruptor. Pemprosesan data juga akan jauh lebih cepat. "Selain itu bisa menekan harga hingga turun sekitar 20 persen," ungkapnya.
Saat ini, pemerintah sedang membahas aturan untuk menarik server Blackberry itu. "Kita juga sudah kirim surat ke mereka," kata Tiffatul. Beberapa negara yang juga sedang menarik server itu ke negara mereka, antara lain Arab Saudi, India, dan Uni Emirat Arab. Negera-negara tersebut mengancam akan memblokir Blackberry jika tidak memberikan servernya.