REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-65 Republik Indonesia, Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri mengklaim kemiskinan di Tanah Air turun 1 persen menjadi 13, 15 persen dari total penduduk Indonesia. Sehingga jumlah penduduk miskin saat ini mencapai sekitar 32, 5 juta penduduk.
Menurut Mensos, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan angka kemiskinan berkurang kisaran 10 persen hingga 8 persen pada akhir masa jabatannya nanti. "Kalau mencapai 10 persen, berarti jumlah penduduk miskin pada 2014 (sekitar) 23,5 juta. Itu sudah luar biasa," katanya usai menghadiri pelantikan gubernur terpilih Sumatra Barat, Irwan Prayitno, di Kota Padang, Sumatra Barat, Ahad (15/8).
Mensos mengharapkan, setiap tahunnya angka kemiskinan bisa berkurang 1 persen. Dengan perumpamaan target seperti itu, menurut Salim, rencana jangka panjang pengentasan kemiskinan hingga 2025 dapat terealisasi. "Tidak akan ada lagi yang di bawah garis kemiskinan kalau setiap tahun turun 1 persen, selesai kita," ujar menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Meski begitu, Mensos meminta program pengentasan kemiskinan tak hanya dibebankan ke pemerintah. Masyarakat harus berpartisipasi aktif, terutama golongan menengah ke atas. Misalnya, para pelaku usaha dan pengusaha bisa membangun hubungan kemitraan dengan pemerintah atau dinas sosial di daerah. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi juga diminta untuk turut berpartisipasi.
"Kalau ada 2 atau 3 keluarga yang di bawah garis kemiskinan di suatu daerah, sebenarnya bisa diselesaikan di situ juga. Caranya, 20 rumah tangga di sekitarnya yang menengah ke atas bisa membagi kelebihan makanannya kepada keluarga miskin tersebut. Kalau ada perasaan kesetiakawanan sosial tak bakal ada kekurangan gizi," tegas Mensos.