REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (3/9) sore masih stabil karena pelaku pasar menjelang sore mengurangi kegiatannya membeli rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun satu poin menjadi Rp9.002-Rp9.012 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.001-Rp9.011.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, posisi rupiah masih stabil di kisaran Rp9.005 hingga Rp9.010 per dolar. Pelaku pasar berusaha melepas rupiah untuk mencari untung, namun aksi lepas relatif masih kecil, ujarnya.
Menurut dia, pelaku melihat peluang rupiah untuk naik masih ada yang didukung oleh membaiknya bursa Wall Street akibat data perumahan yang membaik. Karena itu, pelaku agak ragu-ragu untuk melepas rupiah lebih besar karena faktor positif masih menyelimutinya, katanya.
Rupiah sebelumnya sempat menembus angka Rp9.000 per dolar, karena faktor positif dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan laju inflasi Agustus 2010 lebih baik dari Juli.
Membaiknya laju inflasi itu memberikan kepercayaan kepada pelaku bisnis bahwa ekonomi nasional akan makin tumbuh, ucapnya.
Para investor asing, menurut dia memperkirakan laju inflasi Agustus 2010 akan makin meningkat yang mendorong Bank Indonesia menyesuaikan tingkat suku bunga acuan (BI Rate). Apabila penyesuaian bunga acuan itu terjadi, maka mereka akan masuk ke pasar secara besar-besaran, katanya.
Menurut dia, peluang rupiah masih ada untuk menguat, kemungkinan pada siang nanti kondisi akan berubah menjadi lebih positif. Oleh karena itu, rupiah saat ini berada dalam kisaran sempit, dikarenakan faktor positif masih tetap mendukungnya, katanya.