Jumat 01 Oct 2010 23:53 WIB

Bulog Khawatirkan Stok Beras Tahun 2011

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -– Direktur Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso, mengkhawatirkan stok beras tahun 2011 di Indonesia. Pasalnya surplus beras sejak tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan. "Akibat El-Nino surplus beras di Indonesia menurun dari 6,7 persen tahun 2009 menjadi 1,17 persen

tahun 2010," terangnya usai menjadi keynote speak dalam pertemuan ahli Entomologi Indonesia di Fakultas Pertanian UGM, Jumat (1/10).

Diakui Sutarto, target surplus beras di Indonesia tahun 2010 sebesar 3,2 persen, tetapi hingga saat ini surplus beras hanya 1,17 persen. Selain El-nino kata dia, ada faktor lain yang menyebabkan target surplus nasional meleset. "Ternyata El-nino berpengarugh pada peningkatan serangan hama. Karena setelah itu terjadi kemarau yang basah yang menyebabkan peningkatan serangan hama itu," tambahnya.

Meski target surplus meleset. kata dia, tetapi stok beras Bulog hingga akhir 2010 ini masih mencukupi. Sebab selain surplus 1,17 persen tahun ini juga masih ada sisa dari over produksi tahun 2009 lalu. "Hanya yang menjadi persoalan adalah tahun depan akan seperti apa," tanyanya.

Berdasarkan data, Sutarto menambahkan, surplus beras tahun 2007 di Indonesia mencapai 4,96 persen, tahun 2008 5,4 persen dan tahun 2009 sebesar 6,7 persen dan tahun 2010 hanya 1,17 persen. Menurutnya, gangguan iklim dunia sangat terasa saat ini. Iklim yang tidak menentu menurutnya juga akan berpengaruh siginifikan terhadap pangan terutama beras. Padahal masyarakat Indonesia telah menjadikan beras sebagai makanan pokok.

Solusinya kata dia, adalah harus adanya stok cukup. "Untuk stok ini kita prioritaskan dengan pemenuhan dari dalam negeri tetapi kalau terpaksa maka seperti arahan Menteri Pertanian yaitu import," jelasnya.

Bulog sendiri kata dia, stok beras tahun ini ditargetkan 1,8 juta ton. Dari jumlah tersebut stok yang ada di Bulog masih 1,3 juta ton dan diprediksikan bisa didistribusikan hingga Februari 2011 mendatang. Namun hingga akhir tahun 2010 ini Bulog kata dia, ditargetkan oleh pemerintah mampu menambah stok hingga 1,5 juta ton. "Kita akan berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Prioritas kita tetap pengadaan dari dalam negeri," tambahnya.

Selama ini kata dia, beberapa daerah di Indonesia yang mengalami surplus beras adalah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat dan di Sumatera Selatan. Namun akibat gangguan iklim produksi padi dan musim tanam di daerah-daerah itupun juga terganggu, belum lagi adanya serangan hama yang meluas pada musim kemarau basah tahun ini. "Perubahan iklim juga mengakibatkan kualitas gabah kita tak terpenuhi dengan baik," tambahnya. Namun begitu Bulog tetap optimis target stok beras tahun 2010 ini akan terpenuhi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement