REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, menduga adanya intervensi politik dalam pencalonan Kapolri kali ini. Indikasi tersebut, menurut Bambang, tampak dari nama-nama calon Kapolri yang terus berganti.
"Pertama tidak transparansi. Kemudian tarik-menarik kepentingan politik kok itu berubah terus," ujar Bambang saat dihubungi Republika, Senin (4/10).
Menurut Bambang, tidak selayaknya nama-nama calon Kapolri tertutup seperti ini. Seharusnya, ujarnya, publik mempunyai akses untuk pencalonan Kapolri. Pasalnya, ungkap Bambang, Kapolri tersebut merupakan pelayan rakyat. Oleh karena itu, jelas dia, publik selayaknya diberi ruang untuk memberi masukan tentang nama-nama Kapolri.
Sebelumnya, memang sempat beredar nama dua calon Kapolri yang diajukan oleh Kapolri kepada presiden, yaitu Kalemdikpol Komjen Pol Imam Sudjarwo dan Irwasum Komjen Pol Nanan Soekarna. Namun sejak malam hingga tadi pagi, muncul nama baru yaitu Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon Kapolri.