Rabu 06 Oct 2010 22:21 WIB

Pemanggilan Timur Bahas Isu Pengkubuan di Polri

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Djibril Muhammad
Komjen Timur Pradopo
Komjen Timur Pradopo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemanggilan mendadak kandidat Kapolri Komjen Pol Timur Pradopo oleh pimpinan DPR untuk membicarakan isu seputar pemilihan Kapolri. Isu keretakan antar pejabat tinggi Polri menjadi salah satu topik pembicaraan antara Timur dan DPR. "Dalam pertemuan tadi juga dibahas isu seputar adanya pengkubuan di internal Polri," kata Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, Rabu (6/10).

Kepada DPR, Timur membantah kabar adanya keretakan dan pengkubuan di intern Polri. Dijelaskan Priyo, Timur mengaku jika Polri solid dan akan menerima siapapun pemimpin Polri mendatang. "Kami (DPR) sendiri juga memberi saran agar Polri selalu solid seperti kakaknya, TNI dalam proses pemilihan Panglima," imbuh Politisi Partai Golkar ini.

Dia mengaku, pemanggilan Timur dilakukan secara mendadak. Ini, lanjutnya, sejalan dengan perkembangan bursa calon Kapolri yang dramatis. "Memang baru kemarin (Selasa 5/10) kami melayangkan surat ke Kapolri Bambang Hendarso Danuri prihal pemanggilan Pak Timur. Dalam pertemuan hari ini banyak yang dibicarakan, namun tentunya terkait pencalonan beliau sebagai Kapolri," ujar Priyo.

Timur pun mendapat masukan dari pimpinan DPR untuk mereformasi tubuh Polri. Selain itu, DPR berpesan agar Timur bersikap netral dan tidak terseret arus kekuatan politik. Masukan ini, diakui Priyo, mendapat respon positif. "Timur mengatakan akan melanjutkan hal-hal yang baik selama kepemimpinan Kapolri sebelumnya. Dia pun berjanji akan melakukan perubahan di tubuh Polri," ungkapnya.

Priyo membantah jika pembicaraan itu membahas latar belakang Timur yang pernah tersangkut kasus Trisakti. Menurutnya, persoalan itu harus dijelaskan sendiri oleh Timur kepada publik. Priyo membantah pemanggilan mendadak ini tak lazim, mengingat proses pemilihan Panglima TNI tidak didahului pemanggilan sang calon oleh pimpinan DPR. "Waktu pemilihan Panglima kami sebenarnya juga merencanakan pemanggilan tapi urung terlaksana," kilahnya.

Rencananya pimpinan DPR akan segera menjadwalkan proses fit and proper test Timur pada Kamis (7/10). Pimpinan DPR akan menyerahkan surat pencalonan Timur kepada Bamus, sebelum nantinya dibahas komisi mana yang berwenang melaksanakan proses ini.

"Biasanya komisi III yang akan melaksanakan proses ini. Insya Allah jika tidak ada halangan, proses fit and proper tes akan mulai dilakukan pada Senin minggu depan (11/10) dan pada Selasanya sudah bisa ketuk palu mengenai kepastian diterima atau tidaknya Timur sebagai Kapolri," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement