Jumat 22 Oct 2010 03:02 WIB

Bulog Prioritaskan Beras Impor Masuk ke Wilayah Luar Jawa

Rep: Yogie Respati / Red: Djibril Muhammad
Stok beras Bulog
Foto: Antara
Stok beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM-–Perum Bulog memprioritaskan beras impor masuk ke wilayah di sekitar Sumatera, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Timur. Pulau Jawa menjadi yang terakhir untuk pendistribusian beras impor.

Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan beras impor sebanyak 300 ribu ton dari Vietnam ditujukan untuk pendistribusian di Dumai, Belawan, Lhokseumawe, Teluk Bayur, Lampung, Bitung, Papua, dan NTT. "Tujuan utama adalah pelabuhan di luar Jawa, sebab selama ini terjadi tarikan besar dari pulau Jawa. Jawa di tahap akhir untuk distribusi beras impor," kata Sutarto saat ditemui disela-sela peringatan Hari Pangan Sedunia, Kamis (21/10).

Pada tahap awal beras impor yang masuk berkisar 80-100 ribu ton. Ia menambahkan nantinya distribusi beras impor melalui Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat juga akan mengisi kebutuhan di Jambi, sementara Lampung akan mengisi Bengkulu dan Jambi. "Penghitungan akan kita lakukan dengan cermat jadi tidak dua kali bergerak, kecuali sudah penuh ditampung di Jakarta," jelas Sutarto.

Ia menuturkan impor beras 300 ribu ton sebagai cadangan beras pemerintah, sedangkan raskin tetap dipenuhi dari dalam negeri. Sutarto pun menegaskan kendati melakukan impor pihaknya akan berusaha agar harga beras di dalam negeri tidak terlalu jatuh.

Di lain pihak, Sutarto menuturkan saat ini pihaknya pun masih tetap berhitung sesuai dengan perkembangan stok yang ada. Stok Bulog saat ini sekitar 1,1 juta ton yang masih dapat bertahan hingga empat bulan. Sementara, Sutarto menambahkan untuk pengadaan stok Bulog terus dilakukan rata-rata 2500 ton per hari. Sebagian besar beras yang terserap berasal dari Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Vietnam dan Thailand untuk pengadaan beras masing-masing 1 juta ton. Beras yang tercatat di pasar dunia sebanyak 29 juta ton dari 700 juta ton produksi dunia. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah memberi lampu hijau bagi impor beras untuk memenuhi kebutuhan Bulog.

Beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, menuturkan pihaknya telah mengeluarkan izin impor beras 300 ribu ton dari Vietnam. Impor tersebut dilakukan untuk memenuhi stok beras minimum di gudang Bulog yang diharuskan mempunyai jumlah 1,5 juta ton.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement