REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, penanganan bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat dan kewaspadaan terhadap letusan Gunung Merapi menjadi agenda domestik yang harus menjadi prioritas untuk ditangani.
Presiden menyampaikan hal itu di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (25/10), sebelum bertolak ke Tiongkok dalam rangka kunjungan kerja. "Saya ingin terlebih dahulu menyampaikan masalah domestik yang menjadi perhatian saya dan juga menjadi agenda pemerintah untuk menanganinya. Pertama adalah kelanjutan dari kegiatan tanggap darurat di Wasior, Papua Barat untuk membangun tempat hunian sementara dengan kemudahan-kemudahannya sebelum nanti dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Presiden menegaskan.
Selain Menko Kesra dan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana, Panglima TNI juga diharapkan bisa membantu proses rekonstruksi itu. "Ada pengerahan satuan TNI untuk melaksanakan pembangunan bangun hunian sementara dan kegiatan tanggap darurat yang lain meskipun penjurunya adalah Gubernur Papua Barat sendiri," kata Presiden.
Presiden berharap agar rencana waktu yang telah kita tetapkan di dalam masa tanggap darurat ini bisa dipenuhi dan sasaran untuk membangun hunian sementara bisa juga dicapai. "Kedua, sebagaimana diketahui oleh masyarakat kita bahwa ada aktivitas di Gunung Merapi di Yogyakarta dan perbatasan Jateng," kata Presiden.
Hal itu, ujarnya, juga memerlukan antisipasi, tindakan proaktif, sekaligus mempersiapkan tempat-tempat apabila pengungsian dilakukan berkaitan letusan Gunung Merapi. "Menko Kesra dengan Kepala BNPB berencana untuk berkunjung ke Yogyakarta dan Jateng meski saya tahu baik Gubernur Jawa Tengah maupun Gubernur DIY tentu telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan," kata Presiden.
Pada prinsipnya, Presiden mengingatkan, gunung berapi itu bisa diantisipasi karena ada tanda-tanda apabila akan terjadi letusan. "Oleh karena itu, kita harus melakukan langkah-langkah yang antisipatif dan proaktif," kata Presiden. Selama Presiden berada di luar negeri satu pekan, Wapres Boediono akan memimpin jalannya pemerintahan sehari-hari.