REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menyusul peningkatan aktifitas Gunung Merapi Jawa Tengah, Palang Merah Indonesia (PMI) telah menyiapkan tenaganya guna mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sejumlah paramedis dan peralatan disiapkan di sejumlah desa di kaki salah satu gunung dengan aktivitas vulkanologi tertinggi di Indonesia itu.
Ketua PMI, Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya telah bersiaga mengantisipasi dampak terburuk akibat aktifitas gunung. "Tentunya kami berharap tidak akan terjadi bercana. Namun kami juga telah siap dan siaga dengan kemungkinan terburuk," kata pria yang akrab dipanggil JK itu kepada Republika di Depok, Senin (25/10).
Dia mengatakan, peralatan yang ada telah disiagakan 24 jam untuk digunakan bagi keperluan masyarakat. Tenaga medis dan sukaelawan pun telah aktif memberikan sosialisasi dan peringatan pada masyarakat sekitar. "Alat dan tenaga telah disiapkan. Ini merupakan bentuk antisipasi jika sewaktu-waktu diperlukan," kata Mantan Wapres RI itu.
Untuk menunjang usahanya ini, PMI kini aktif mengadakan kegiatan donor darah di sejumlah tempat. Kegiatan donor, kata JK, dilakukan sebagai bagian dari antisipasi bencana. "Indonesia masih banyak membutuhkan kantong-kantong darah. Kami harap masyarakat aktif melakukan pendonoran. Karena darah itu tidak bisa diciptakan sekalipun oleh ahli dan profesor terbaik," jelasnya.
Karena itu, JK mengimbau kepada masyarakat untuk aktif melakukan donor darah. "Ini adalah usaha kemanusiaan. Saat ini banyak orang yang butuh. Kita tidak tahu di lain waktu bisa jadi kita atau keluarga kitalah yang butuh darah," pungkasnya. abdullah sammy